India dan Pakistan Saling Klaim Kemenangan atas Konflik Kashmir

India dan Pakistan sama-sama mengeklaim kemenangan setelah akhir pekan lalu gencatan senjata diumumkan. Sepanjang pekan lalu dua negara itu terlibat konflik di Kashmir.
Pertempuran antar dua negara Asia Selatan itu melibatkan serangan drone dan rudal. Mereka menargetkan goal militer di masing-masing negara lawan.
Kendati demikian, secara overall, puluhan korban jiwa jatuh dari kedua belah pihak. Mayoritas mereka yang kehilangan nyawa adalah warga sipil.

Pada Sabtu (10/5) malam, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata. Sayangnya, beberapa jam setelah pengumuman Trump, baku tembak rudal serta serangan drone pecah di kawasan Kashmir, India.
Keesokan harinya yaitu Minggu (11/5) waktu setempat kondisi di Kashmir relatif tenang. Akan tetapi saat bersamaan India dan Pakistan saling tuduh siapa yang lebih dulu melanggar kesepakatan gencatan senjata.

“Bahwa jika ada provokasi lintas batas lagi, kami memiliki niat yang tegas dan jelas untuk menanggapinya dengan keras,” kata Militer India seperti dikutip dari Tdia wali.
Menhan India Rajnath Singh pada kesempatan terpisah kemudian menyatakan mereka berhasil meraih kemenangan dalam konflik melawan Pakistan di Kashmir.
“Raungan pasukan India mencapai Rawalpindi, markas besar tentara Pakistan,” tegas Singh.
Singh kemudian menambahkan, serangan militer yang diberi nama Operasi Sindoor, bukan hanya aksi militer tetapi juga simbol tekad politik, sosial, dan strategis India.
Adapun di Pakistan parade digelar di sekitar perbatasan dengan India. Perdana Menteri Shenbaz Sharif kemudian mengumumkan 11 Mei sebagai hari pengakuan terhadap respons Pakistan atas aksi agresif India.

Sementara itu penulis ternama Pakistan, Baqir Shajjad, menegaskan bahwa terjadi di Kashmir ialah kemenangan yang sudah diperhitungkan oleh negaranya.
“Kami dengan tegas menolak keunggulan militer dan narasi diplomatik India,” ucap Shajjad.