InJourney Airports Akan Sediakan Living room Khusus Umrah-Haji di Bandara Embarkasi

PT Angkasa Pura Indonesia atau Bandara Injourney menanggapi usulan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai terminal khusus haji dan Umrah di seluruh bandara embarkasi.
Direktur Operasi InJourney Airports, Wendo Asrul Rose, mengatakan tidak semua bandara mengimplementasikan terminal khusus, seperti yang ada di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Nantinya, InJourney akan menyediakan ruangan khusus atau ruang santai di bandara embarkasi umrah dan haji.
“Tidak, tidak semua bandara. Nanti yang ada itu pelayanan ruang santai umrah namanya. Jadi bukan semuanya punya terminal haji dan umrah,” ujar Wendo kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/5).
Alih-alih membangun terminal khusus haji dan umrah, Wendo mengatakan InJourney Airports bakal menyediakan ruang santai khusus di bandara embarkasi yang memiliki trafik haji dan umrah padat seperti Surabaya dan Makassar.
“Kalau trafiknya tidak terlalu tinggi, ya belum perlu. Terminalnya tetap terminal biasa,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, ruang santai umrah adalah fasilitas khusus untuk menunjang kenyamanan calon jemaah, termasuk kegiatan manasik atau pengajian kecil sebelum keberangkatan.
Wendo menambahkan, pelaksanaan layanan haji tahun ini di Bandara Soetta berjalan baik. Dari tanggal 2 Mei hingga 13 Mei 2025, terdapat 57 kelompok terbang (kloter) dengan overall 23.800 penumpang. Tingkat ketepatan waktu atau Kinerja tepat waktu mencapai 91,2 persen.
“Ini sudah sangat bagus, menurut saya ini yang terbaik. Apalagi sejak lewat Terminal 2F (Soetta), lebih nyaman, terutama untuk lansia,” imbuh Wendo.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan agar setiap bandara embarkasi di Indonesia memiliki terminal khusus (terminal khusus) untuk pelayanan jemaah haji dan umrah. Usulan ini disampaikan dalam rangka revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agustinus Budi Hartono, mengatakan keberadaan terminal khusus atau preserving space terpadu sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan, kelancaran, serta pelayanan yang lebih tertib dan manusiawi bagi jemaah, khususnya lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Pasalnya, saat ini Indonesia hanya memiliki fasilitas terminal haji dan umrah di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Terminal 2F, Tangerang. Sedangkan, layanan penerbangan haji tahun 2025 dilayani oleh tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Saudia Airways, dan Lion Air.
Ketiganya mengangkut jemaah dari 13 bandara embarkasi yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, Solo, Surabaya, Lombok, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.