Hindari Penyelewengan, Transaksi di Koperasi Desa Merah Putih Cashless

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan segala transaksi yang akan berjalan di Koperasi Desa Merah Putih akan dilaksanakan secara nontunai atau tanpa uang tunai.
Budi mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Gubernur Financial institution Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengenai penerapan sistem transaksi virtual secara menyeluruh, termasuk melalui penggunaan QRIS (Fast Reaction Code Indonesian Same old).
“Udah bilang sama Gubernur BI, semuanya nanti tanpa uang tunai pembayarannya,” ucap Budi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (16/5).
Alasan diberlakukannya pembayaran tanpa uang tunai ini agar seluruh transaksi bisa transparan, profesional, akuntabel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya penipuan atau tipuan.
Budi Arie menyebutkan bahwa keberlanjutan Koperasi Merah Putih bergantung pada tiga faktor utama, yaitu kelembagaan, sistem, dan sumber daya manusia (SDM). Terkait SDM, ia menjelaskan bahwa pelatihan bagi para pengurus koperasi telah dipersiapkan.
"Terus tata kelolanya diperbaiki dan juga sistemnya harus mempunyai, dalam hal ini digitalisasi adalah kunci untuk keberlanjutan Kopdes Merah Putih," pungkas Budi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus ketua Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Zulkifli Hasan (Zulhas) mengumumkan Koperasi Desa Merah Putih akan beroperasi pada 28 Oktober 2025.
Zulhas menjelaskan, pembentukan koperasi ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan Koperasi Desa atau Koperasi Kelurahan Merah Putih.