Prabowo di Kongres PP TIDAR: Jarang Lihat Ketua Organisasi Pidato Bentuk Puisi

Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi cara berbeda yang ditunjukkan oleh Ketua Umum PP Tunas Indonesia Raya (PP TIDAR), Rahayu Saraswati saat berpidato di Kongres IV PP TIDAR di Lodge Borobudur Jakarta, Sabtu (17/5).
Sebelum giliran Prabowo, pidato arahan pertama disampaikan oleh Saraswati. Dalam pidatonya itu, Saraswati memberikan arahannya dengan berpuisi.
Setelahnya, Prabowo diminta untuk memberikan arahan kepada para kader PP TIDAR yang hadir dalam kongres tersebut. Mulanya, ia mengapresiasi kader Partai Gerindra yang terus mencetak generasi muda yang memiliki masa depan.
"Saya ingin menyampaikan penghargaan saya atas perjuangan Gerindra, kader-kader Gerindra di mana-mana. Selalu generasi muda adalah generasi yang memiliki masa depan," kata Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (17/5).

Ia juga mengapresiasi pelaksanaan Kongres PP TIDAR yang tidak ricuh dalam memilih ketua umum, sebagaimana yang kerap menjadi kebiasaan setiap pemilihan pimpinan baru di suatu organisasi.
"Terima kasih bahwa di kalangan Gerindra selama sekian belas tahun kita berdiri semuanya tenang lancar memilih pemimpin ya biasa saja, justru pemimpin itu adalah pengabdian dan pengorbanan," tutur dia.
Prabowo kemudian mengaku jarang melihat cara yang berbeda dari pidato seorang ketua organisasi.
"Jadi kalau kader-kader masa depan Gerindra memiliki semangat sebagaimana tadi dicerminkan oleh pidato ketua umum yang berbentuk khas, berbentuk puisi, ini aneh juga ini, belum pernah," kata dia.
"Saya jarang lihat ada organisasi yang bikin pidato dalam bentuk puisi," imbuhnya.
Ketum DPP Partai Gerindra itu pun berkelakar dengan menyebut standar tersebut tak digunakan untuknya selaku pimpinan partai.
"Jadi, standarnya sangat tinggi untuk ketua umum-ketua umum yang akan datang. Untung standar itu tidak ada untuk Ketua Umum Partai Gerindra. Kalau pantun okelah, kalau pantun oke," pungkasnya.