Pantai Karangria Manado yang Akan Direklamasi Ternyata Tempat Penyu Bertelur


Seekor penyu berada di pesisir pantai Karangria Manado untuk bertelur. Pantai Karangria sendiri menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam rencana reklamasi oleh salah satu perusahaan swasta dan telah mendapatkan izin pemerintah. (foto: dokumen warga)
Seekor penyu berada di pesisir pantai Karangria Manado untuk bertelur. Pantai Karangria sendiri menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam rencana reklamasi oleh salah satu perusahaan swasta dan telah mendapatkan izin pemerintah. (foto: dokumen warga)

MANADO Pantai Karangria di Kecamatan Tuminting, Kota Manadoyang berada di kawasan Teluk Manado dan akan direklamasiternyata merupakan tempat penyu bertelur.

Hal ini memperkuat temuan akademisi Unsrat tentang wilayah yang bakal direklamasi itu, masih memiliki keanekaragaman biota laut dan terumbu karang yang hidup.

Adapun kemunculan penyu di pesisir Pantai Karangria, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) itu, tak hanya satu ekor saja, tetapi terdapat beberapa penyu yang naik untuk bertelur di pesisir pantai yang juga sering jadi lokasi terapi kesembuhan penderita stroke itu.

Penyu-penyu itu mulai terlihat oleh warga sekitar pada Jumat (16/5) dini hari lalu. Menurut warga, awalnya memang hanya ada satu penyu yang naik. Tapi, kemudian disusul oleh beberapa penyu lainnya di hari-hari selanjutnya.

Restin Bangsuil, warga sekitar, mengaku memang sejak dulu, wilayah pesisir itu merupakan tempat bertelur penyu. Hal ini juga menjadi bukti jika kawasan itu seharusnya dijaga dan bukan direklamasi seperti yang akan dilakukan saat ini.

"Tentunya warga terutama nelayan yang benar-benar nelayan sangat antusias dengan kondisi ini. Fenomena ini seperti pertanda bahwa wilayah yang saat ini masuk dalam house reklamasi itu, memang tak boleh untuk direklamasi," ujar Restin.

Menurut Restin, warga mencatat ada tiga hari berturut-turut penyu datang untuk mencari tempat bertelur di pesisir pantai yang menjadi tempat wisata free of charge untuk warga Manado ini.

"Klaim yang bilang pantai Karangria ini tak layak dijadikan kawasan konservasi, akhirnya dijawab langsung dengan kehadiran penyu ini. Ini seperti jadi jawaban dari yang di Atas, kalau klaim-klaim itu tak benar," ujarnya lagi.

Sementara itu, Roy, Ketua Kelompok Nelayan Karangria, menyatakan bahwa kemunculan penyu di kawasan tersebut bukanlah hal yang baru. Sejak dulu, pantai Karangria memang menjadi salah satu titik bertelur bagi penyu.

“Kami di sini sejak kecil sudah biasa lihat penyu naik ke pantai. Sekarang warga bergiliran menjaga telur-telur itu agar tidak dirusak atau diambil orang,” kata Roy.

"Masyarakat secara sukarela untuk menjaga lokasi tempat bertelurnya penyu ini. Ini juga sekaligus membuktikan jika kami nelayan di sini ingin tempat ini tetap ada," kata Roy kembali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *