Di Tengah Tekanan Dunia, Netanyahu Siap Gencatan Senjata Sementara di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan terbuka terhadap opsi gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina. Hal tersebut disampaikan di tengah meningkatnya tekanan internasional atas serangan dan blokade bantuan Israel di Gaza.
"Jika ada pilihan untuk gencatan senjata sementara untuk membebaskan sandera, kami akan siap," kata Netanyahu, seraya mencatat bahwa sedikitnya 20 sandera dipastikan hidup, dikutip dari AfpKamis (22/5).
Namun, ia menambahkan bahwa militer Israel bertujuan untuk membawa seluruh Gaza di bawah kendalinya pada akhir operasinya nanti.
"Kita harus menghindari krisis kemanusiaan untuk menjaga kebebasan tindakan operasional kita," katanya.

Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah pasukan Israel mengeklaim melakukan tembakan peringatan di dekat delegasi diplomat asing yang mengunjungi Tepi Barat, yang memicu kecaman world dan ketegangan diplomatik baru.
Kementerian luar negeri Palestina menuduh pasukan Israel sengaja menargetkan dengan tembakan langsung delegasi diplomatik tersebut di dekat kota Jenin.
Seorang diplomat Eropa mengatakan kelompok itu telah melakukan perjalanan ke daerah itu untuk menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh serangan militer Israel selama berbulan-bulan.
Tentara Israel mengatakan delegasi itu menyimpang dari rute yang disetujui dan memasuki zona terlarang.
Hal itu menyebabkan militer Israel melepaskan tembakan agar mereka menjauh. Pihak Israel menyebut tidak ada korban luka akibat tindakan tersebut dan menyatakan penyesalan atas ketidaknyamanan yang terjadi.