TNI AD soal Rekomendasi Komnas HAM di Ledakan Amunisi Garut: Jadi Pertimbangan

Ti iklan menanggapi rekomendasi Komnas HAM terkait insiden peledakan amunisi di Garut yang menewaskan 13 orang, pada 12 Mei 2025. Mereka menerima sejumlah rekomendasi Komnas HAM, yang dirilis dalam konferensi pers pada Jumat (23/5) itu.
"Seluruh masukan tersebut akan kami jadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan nantinya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, dalam keterangannya, Jumat (23/5).
Dalam rekomendasi itu, Komnas HAM menyebut adanya perdebatan antara TNI AD dan pekerja harian tentang prosedur pemusnahan. Mereka juga menyoroti tentang para pekerja sipil harian yang tak dilengkapi pakaian pelindung saat pemusnahan.
Dari temuan Komnas HAM itu, mereka juga memahami bahwa para pekerja harian itu sudah berulang kali mengikuti proses pemusnahan. Bahkan, sampai ada yang pernah sampai ke luar kota untuk mengerjakan hal serupa.
TNI AD menghargai semua temuan itu.
"TNI AD pada prinsipnya senantiasa menghargai setiap saran, temuan, tanggapan, maupun rekomendasi dari seluruh pemangku kepentingan," ucap Wahyu.
Selain itu, Komnas HAM juga minta agar evaluasi dilakukan oleh pihak TNI AD. Termasuk pelaksanaan prosedur pemusnahan, yang seharusnya diberi rambu-rambu dalam radius tertentu.
Hal ini juga dianggap oleh TNI AD sebagai masukan yang konstruktif.
"Kami menegaskan kembali komitmen TNI AD untuk selalu terbuka dan menghargai setiap masukan konstruktif dari berbagai pihak," tutup Wahyu.