Argo Mahasiswa yang Tewas Ditabrak Pemobil: Kuliah di UGM untuk Banggakan Ibu


Mahasiswa Fakultas Hukum UGM menggelar doa bersama dan tabur bunga di depan Patung Dewi Keadilan FH UGM untuk mengenang Argo Ericko Achfandi, Senin (26/5/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Mahasiswa Fakultas Hukum UGM menggelar doa bersama dan tabur bunga di depan Patung Dewi Keadilan FH UGM untuk mengenang Argo Ericko Achfandi, Senin (26/5/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Argo Ericko Achfandi mahasiswa FH UGM 2024 meninggal dunia usai motor Vario yang dikendarainya tertabrak mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM di Jalan Palagan, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (24/5) dini hari.

Argo merupakan yatim, ayahnya meninggal saat Argo umur 7 tahun. Anak pertama dari dua bersaudara ini kuliah di UGM untuk membanggakan ibunya.

"Argo itu tidak sudah tidak punya bapak lagi. Dia merupakan imam untuk keluarganya sekarang," kata Ahmad Ridha Pallaka (19), teman seangkatan Argo, ditemui di sela-sela doa bersama untuk Argo di FH UGM, Senin (26/5).

Kepada Ridha, Argo tak pernah bercerita kelak menjadi apa setelah lulus UGM. Namun, Argo sempat mengutarakan keinginan untuk membanggakan ibunya.

"Argo hanya bercita-cita untuk membanggakan ibunya dengan apa pun itu, dan alhamdulillah dia masuk ke Fakultas Hukum ini. Tentunya apa pun itu, Argo hanya ingin membanggakan ibu dan keluarganya, itu doang," jelasnya.

Ridha merupakan karib Argo. Mereka sama-sama datang dari Jakarta, mereka berkenalan saat mencoba gudeng pertama kali di Jogja.

"Saya makan gudeg bareng sebagai orang yang dari Jakarta kelaparan, berkumpul, makan gudeg bareng di sini untuk pertama kali (dengan Argo)," terangnya," katanya.

Keadilan untuk Argo

Ridha berharap ada keadilan untuk Argo.

"Kata terakhir, mungkin, Argo merupakan mahasiswa Fakultas Hukum, dan kami tidak akan membiarkan hukum mengecewakan Argo. Keadilan seadil-adilnya," katanya.

Ahmad Ridha Pallaka (19) dan Anastasya Shiva (19) teman seangkatan Argo Ericko Achfandi di FH UGM, Senin (26/5/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ahmad Ridha Pallaka (19) dan Anastasya Shiva (19) teman seangkatan Argo Ericko Achfandi di FH UGM, Senin (26/5/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Anastasya Shiva (19), teman seangkatan Argo lainnya, berharap UGM bisa berpihak kepada korban serta mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Pelaku harus dapat tindakan sebagaimana mestinya dia mendapat hukuman dan Argo yang memang sudah meninggalkan dunia, harus dapat keadilan sebagaimana mestinya," Kata Shiva.

Peristiwa Terjadi

Kecelakaan bermula dari Argo yang mengendarai motor Honda Vario berpelat nomor B 3373 PCG sedang melaju dari arah selatan ke utara. Ia lalu melambat untuk putar balik di simpang tiga Dusun Sedan.

Bersamaan dengan itu dari arah yang sama, dari belakangnya, melaju Mobil BMW bernomor polisi B 1442 NAC yang dikemudikan Christiano.

Karena jarak yang dekat, pengemudi mobil BMW tidak bisa menghindar dan terjadi kecelakaan.

Vario itu terpental. Sementara BMW oleng dan menabrak mobil Honda CR-V bernomor polisi AB 1623 JR -mobil ini sedang parkir di tepi timur jalan-.

Argo mengalami sejumlah luka di badannya, yang menyebabkan ia meninggal dunia. Dia mengalami luka cedera kepala berat, bibir atas sobek, paha kiri memar, dan lecet tangan kiri. Kasus saat ini masih ditangani oleh Polresta Sleman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *