Menag soal Wacana Haji Dipangkas Jadi 20 Hari: Kita Enggak Punya Bandara Sendiri


Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan keynote speech pada kumparan Halal Forum 2025 di Ballroom Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Selasa (27/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menteri Agama Nasaruddin Umar memberikan keynote speech pada kumparan Halal Discussion board 2025 di Ballroom Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Selasa (27/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menteri Agama Nasaruddin Umar menanggapi wacana pemangkasan masa tinggal jemaah haji menjadi 20 hari.

Apa kata Menag Nasaruddin soal wacana tersebut?

"Jangankan 20 hari, 10 hari juga bisa," kata Nasaruddin Umar ditemui dalam acara kumparan Halal Discussion board di Artotel Resort Mangkuluhur, Jakarta Selatan, Selasa (27/5).

Akan tetapi, Nasaruddin mengingatkan jumlah maskapai yang pasti membeludak di musim haji. Katanya, wacana tersebut mungkin saja terealisasi bila Indonesia punya bandara sendiri yang khusus melayani haji tiap tahunnya.

"Persoalannya kita enggak punya bandara sendiri. Jumlah pesawat yang membikin lambat kita itu adalah gateway-nya itu," ungkap Nasaruddin.

"Nah kalau bandaranya diperluas. Bandara yang paling luas di dunia ini adalah Jeddah. Bayangkan dalam waktu yang sangat singkat, ada 3 juta orang akan mendarat akan take off," tambahnya.

Tenda jemaah haji di Mina. Foto: Moh Fajri/kumparan
Tenda jemaah haji di Mina. Foto: Moh Fajri/kumparan

Kata Nasaruddin, hal-hal tersebut harus menjadi perhatian. Pihak Arab Saudi bahkan juga menerapkan libur selama musim haji. Nasaruddin menilai semua pihak memang menghendaki jemaah haji tinggal lebih lama.

"Bisa sih dipercepat kalau kita punya kendaraan tremendous apa gitu ya, yang tidak membutuhkan airport. Nah jadi airport itu yang terbatas membuat kita itu lama. 20 hari bisa, jangankan 20 hari," tukasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin berharap ada tindak lanjut jika wacana tersebut diusulkan. Salah satunya terkait dengan upaya perluasan atau opsi alternatif airport khusus untuk Indonesia.

"Jadi ke depan setelah nanti kita mengusulkan nanti akan ada perluasan atau mungkin ada alternatif airport khusus untuk Indonesia dan tempatnya juga perkampungan khusus untuk Indonesia sementara kita jajaki ini," tandasnya.

Fajri mendapatkan kesempatan haji Foto: Dok. Pribadi
Fajri mendapatkan kesempatan haji Foto: Dok. Pribadi

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, mengusulkan agar masa tinggal jemaah haji dipangkas menjadi 20 hari. Saat ini, rata-rata masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi mencapai 40 hari.

Menurutnya, ziarah sebenarnya hanya membutuhkan waktu 6 hari. Kemudian ditambahkan ke beberapa jaringan penyembahan Sunnah selama 10 hari.

"Jadi kalau 17 atau 20 hari itu sudah cukup dengan (tambahan) seminggu bagi yang mau ambil salat arbain di Madinah. Saya kira itu akan lebih murah," kata Cholil dikutip dari akun X-nya, beberapa waktu lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *