SKK Migas Catat 25 Perusahaan Minat Investasi di RI, Bagaimana Chevron?


Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gasoline Bumi (SKK Migas) mengungkapkan setidaknya terdapat 25 perusahaan kelas kakap yang berminat investasi hulu migas di Indonesia.

Sebanyak 25 perusahaan mengikuti discussion board investor yang diselenggarakan saat perhelatan Indonesia Petroleum Affiliation Conference and Exhibition (IPA Convex) ke-49 tahun 2025. Namun dalam daftar tersebut, tidak ada perusahaan asal AS, Chevron.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengatakan Chevron belum menyampaikan komitmen secara resmi kepada pemerintah. Namun, dia memastikan perusahaan sudah mulai menunjukkan minatnya.

"(Chevron belum ada di daftar) kan baru lihat-lihat, yang 25 perusahaan itu kan udah teken," katanya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (28/5).

Djoko juga belum bisa membeberkan wilayah potensial mana saja yang sudah diminati oleh Chevron. "Tidak tahu, saya belum dapat informasi," ujarnya singkat.

Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengungkapkan terdapat 25 perusahaan migas asing yang mengikuti discussion board investor IPA Convex ke-49.

"Ini (daftar 25 perusahaan) yang hadir di investor discussion board," kata Hudi kepada kumparan, Kamis (22/5).

Adapun industri hulu migas Indonesia saat ini kembali diminati perusahaan raksasa (Perusahaan tremendous besar)seperti Shell, Chevron, hingga TotalEnergies, yang sebelumnya hengkang melepaskan portofolionya di Tanah Air.

Chevron sebelumnya memiliki beberapa portofolio jumbo di hulu migas di Indonesia, mulai dari Blok Rokan yang sudah diambil alih PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak tahun 2018, hingga proyek Indonesia Deepwater Construction (IDD) pada tahun 2020 yang kini dikelola perusahaan migas asal Italia, ENI.

Sementara itu, Shell memutuskan untuk melepaskan 35 persen hak partisipasi di Blok Masela. Saat itu, Shell bermitra dengan migas asal Jepang, Inpex Company, yang merupakan pemegang hak partisipasi terbesar. Hak partisipasi Shell resmi diambil Pertamina dan Petronas pada tahun 2023.

Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi

Kemudian TotalEnergies sempat berinvestasi di hulu migas Indonesia, salah satunya di Blok Mahakam yang saat ini digarap PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Perusahaan asal Prancis itu hengkang dari Blok Mahakam pada tahun 2018.

TotalEnergies dikabarkan akan bergabung dengan Petronas dalam konsorsium Wilayah Kerja (WK) atau Blok Bobara yang terletak di Provinsi Papua Barat.

Berikut daftar 25 perusahaan migas yang tertarik investasi di Indonesia:

1. TotaAlenergies

2. Shell Plc

3. Eni sp

4. Inpex Company

5. Sk Earthon

6. ExxonMobil Company

7. Organisasi Jepang untuk Logam dan Keamanan Energi (JOGMEC)

8. Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (Japex)

9. Energi Woodside

10. Enquest Plc

11. Petrochina Corporate Restricted

12. Pertamina Hulu Energi (PHE)

13. Medco Energi Internasional

14. Petronas Nasional Berhad

15. Perusahaan Eksplorasi Minyak Asing Kuwait (Kufpec)

16. China Nationwide Offshore Oil Corp (CNOOC)

17. Ventures Impact Ag

18. BP Plc

19. Conversation Staff Berhad

20. PTT Eksplorasi dan Produksi Perusahaan Publik Restricted (PTTEP)

21. JSC ZARUBEZHNEFT

22. China Petroleum & Chemical Company (Sinopec)

23. Posco Global

24. Petroleum Sarawak Berhad (Petros)

25. Valeura Power Inc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *