IHSG Diproyeksi Melemah Usai Libur Panjang, Cermati Saham BMRI, UNTR, ADMR

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Senin (2/6). IHSG turun 23,15 poin atau 0,32 persen ke posisi 7.175,82 pada penutupan perdagangan Rabu (28/5).
Analis MNC Sekuritas melihat terkoreksinya IHSG ke 7.175, disertai dengan tekanan jual dengan pergerakan yang cenderung ke samping. Sehingga MNC Sekuritas memperkirakan kami perkirakan pergerakan IHSG sudah berada di akhir melambai (v) dari melambai [a] pada label hitam.
“IHSG rawan melanjutkan koreksi ke rentang space 6.713-7.031, namun dapat dicermati penguatan dari IHSG yang kami perkirakan berpeluang menguji 7.185-7.216,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (2/6).
Analis MNC Sekuritas kemudian merekomendasikan saham AKRA, BMRI, TINS dan WIFI untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Senin (2/6).
Analis Phintraco Sekuritas melihat minimnya faktor positif baru, membuat investor cenderung merealisasikan keuntungan menjelang libur lengthy weekend pada pekan lalu. Dengan demikian pada pekan lalu IHSG terpantau melemah.
Di saat yang sama, investor juga perlu mewaspadai dampak meningkatnya ketidakpastian seputar perang tarif AS.
Kemudian dari sisi teknikal, berdasarkan analisa mingguan, indikator stochastic RSI berada pada space overbought. Bollinger Bands mulai melebar yang mengindikasikan potensi volatilitas. MACD masih positif namun momentumnya melambat.
“Sehingga IHSG pada pekan ini diperkirakan berpotensi koreksi minor menguji degree 7.100/7.050,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (2/6).
Secara basic dari sisi sentimen international Indeks utama di Wall Side road selama pekan lalu ditutup menguat, meskipun pada Jumat (30/5) ditutup combine cenderung stagnan.
Kemudian pengadilan perdagangan AS memerintahkan pembatalan tarif pada Rabu (28/5), namun pengadilan banding membatalkan keputusan tersebut keesokan harinya, Kamis (29/5).
Pengadilan memerintahkan penggugat untuk memberi tanggapan paling lambat 5 Juni dan pemerintah AS 9 Juni. AS mempertimbangkan memberlakukan tarif 15 persen selama 150 hari.

Trump berencana menaikkan tarif impor baja dan aluminium according to 4 Juni nanti, dari 25 persen menjadi 50 persen. Selain itu Trump juga menuduh Tiongkok melanggar kesepakatan dagang awal.
Di saat yang sama, pada pekan ini investor akan menantikan information ekonomi dari AS, yaitu diantaranya ISM Production Index, ADP Employment Alternate, ISM Services and products, Business Steadiness, Nonfarm Payrolls and Unemployment Price.
Kemudian dari Euro House akan ada rilis information inflasi, keputusan kebijakan moneter ECB dan penjualan ritel. Terakhir dari Tiongkok, akan dirilis information Caixin Production PMI dan Caixin Services and products PMI.
Rekomendasi saham pada pekan ini meliputi INDF, UNTR, ASII, EMTK, ADMR dan ACES.
***
Penafian: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.