Menag: Satu-satunya Negara yang Bisa Masukkan Ambulans ke Armuzna Hanya RI

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan pemerintah Indonesia mengikuti peraturan dari Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji. Tapi, Indonesia juga tetap melakukan lobi-lobi yang diperlukan untuk mendukung pelayanan.
Nasaruddin mencontohkan salah satu lobi yang dilakukan adalah terkait ketersediaan mobil ambulans di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Tidak boleh ada ambulans yang masuk di space perkemahan seperti di Arafah dan Mina. Semuanya itu ambulans Saudi Arabia. Ambulans kita enggak bisa masuk,” kata Nasaruddin di Kantor Daker Makkah, Rabu (4/6).
“Tapi setelah kita lobi dan memperlihatkan kenyataan, satu-satunya negara yang bisa masukkan ambulans hanya Indonesia,” tambahnya.
Meski mendapatkan lampu hijau, Nasaruddin mengatakan ada catatan agar posisi ambulans Indonesia tidak bergerombol. Hal itu agar bisa memperlancar perjalanan selama puncak haji.
“Jangan bergerombol ambulans itu, tapi dibagi-bagi kepada beberapa perkemahan,” ujarnya.

Selain soal ambulans, Nasaruddin juga bisa melobi terkait beroperasinya Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah. Mulanya, klinik itu tidak boleh merawat jemaah haji. Sehingga jemaah yang sakit berat langsung dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi.
“Dan terima kasih juga diberi kesempatan untuk menggunakan pengobatan-pengobatan, operasi sederhana di perkemahan-perkemahan, yang hal ini susah kita temukan di jemaah haji yang lain,” tutur Nasaruddin.