Daftar Haji Tahun 2025, Kapan Berangkat ke Tanah Suci?

Puncak haji 2025 sudah selesai. Jemaah sudah kembali ke hotel-hotel di Makkah. Berbagai peristiwa menyentuh juga tersaji selama penyelenggaraan haji.
Mereka yang beribadah tahun ini tak cuma berusia lanjut, banyak juga yang sudah bisa beribadah haji di usia muda. Ada banyak kisah di balik perjalanan mereka hingga sampai di Tanah Suci.
Antrean berangkat haji di Indonesia memang bervariasi. Untuk haji reguler bahkan ada daerah yang jemaahnya harus menunggu 47 tahun.
Untuk itu, buat kamu yang sudah punya niat kuat dan rejeki lebih, tak perlu menunggu lagi untuk daftar haji.
Dari penelusuran kumparan di website online resmi Kementerian Agama, daerah dengan masa tunggu terpanjang adalah Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan dengan masa tunggu hingga 47 tahun.
Artinya, calon jemaah yang baru daftar haji tahun ini estimasi keberangkatan pada tahun 2072.

Masa tunggu terpanjang kedua yakni provinsi Kalimantan Selatan dengan waktu tunggu 38 tahun, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) selama 36 tahun.
Sementara itu, masa tunggu di provinsi lain juga tak kalah panjang. Jawa Timur dan Aceh sama-sama mencatat masa tunggu selama 34 tahun, disusul oleh DI Yogyakarta selama 33 tahun, serta Jawa Tengah dan Jambi yang masing-masing 32 tahun.
Untuk Jakarta sendiri, estimasi keberangkatan baru akan terjadi pada 2053, atau 28 tahun dari sekarang.

Sementara itu wilayah dengan masa tunggu keberangkatan paling singkat adalah Kabupaten Maluku Barat Daya dengan estimasi keberangkatan 11 tahun.
Sementara untuk daerah lain masa tunggu keberangkatannya variatif mulai dari 11 tahun hingga 47 tahun.
Masa tunggu tiap daerah memang berbeda karena setiap daerah mendapatkan jatah kuota haji yang berbeda dari pemerintah pusat.
Kuota ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk, potensi pendaftar, dan kebijakan alokasi kuota Kemenag yang disesuaikan dengan kapasitas pemberangkatan dan kuota Arab Saudi.
Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota dan pusat pemerintahan biasanya mendapatkan kuota lebih besar dan lebih stabil dibanding daerah lain.
Sebagai contoh Jakarta memiliki kuota keberangkatan 7.412 jemaah. Pendaftar haji dari Jakarta sebanyak 202.946.
Sedangkan Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk yang besar juga, tapi kuota yang dialokasikan relatif lebih kecil in keeping with jumlah pendaftar yaitu hanya 174 orang saja sehingga antrean lebih panjang. Hal ini karena jumlah pendaftar haji dari Sulsel relatif lebih sedikit yaitu 8.175 orang saja.
Kamu bisa cek daftar lengkap antrean tiap daerah Di Sini.

Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota 221 ribu jemaah dari Arab Saudi. Itu meliputi haji reguler dan haji khusus atau ONH Plus.
Memang ada dua jalur lagi yang bisa jadi acuan jemaah untuk berangkat haji: furoda dan mujamalah (undangan).
Namun, tahun ini, Pemerintah Arab Saudi mendadak menghentikan penerbitan visa furoda. Belum ada keterangan lebih lanjut apakah kebijakan untuk berlaku permanen untuk tahun-tahun selanjutnya.