Macron Geram Israel Tangkap Greta Thunberg dan 11 Aktivis: Ini Skandal dan Aib!

Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Israel segera membebaskan Greta Thunberg dan 11 aktivis lainnya yang ditahan saat berlayar ke Gaza untuk misi kemanusiaan. Tindakan Israel memicu gelombang protes di sejumlah kota di Eropa.
"Kami meminta 6 warga Prancis untuk dipulangkan ke Prancis sesegera mungkin," kata Macron, dikutip dari AfpSelasa (10/6). Di antara warga Prancis yang ikut dalam pelayaran, ada Rima Hassan yang merupakan anggota Parlemen Eropa mewakili Prancis.
Macron menyatakan Prancis waspada dan mendukung semua warga negaranya yang berada dalam bahaya. Pemerintah Prancis juga mendesak Israel memastikan perlindungan para aktivis.
"Yang terpenting, Prancis menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin dan mencabut blokade kemanusiaan. Ini adalah skandal yang tidak dapat diterima, yang terjadi di Gaza. Apa yang terjadi sejak awal Maret adalah aib," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia Maria Malmer Stenergard mengatakan para aktivis dan awak kapal menyadari risiko pelayaran mereka ke Gaza. Stenergard menyatakan penilaian yang dilakukan kementeriannya menyimpulkan para aktivis tidak dalam bahaya dan tidak membutuhkan dukungan konsuler.
Di Prancis, demo mengecam penangkapan aktivis yang dilakukan Israel dilakukan di Paris dan setidaknya 5 kota lainnya. Ketua partai France Unbowed (LFI), Jean-Luc Melenchon, menyatakan penangkapan kapal pelayaran ke Gaza oleh militer Israel sebagai pembajakan internasional.
Sementara di Swiss, ratusan orang memblokade stasiun kereta di Jenewa dan Lausanne untuk memprotes operasi militer Israel di Gaza.
Sekitar 300 pengunjuk rasa membawa yang bendera Palestina menduduki dua stasiun utama di Jenewa selama hampir satu jam. Unjuk rasa yang serupa juga digelar di dekat Lausanne.