Wall Boulevard Ditutup Naik Tipis, Ditopang Saham Tesla dan Alphabet

Bursa saham Amerika Serikat (AS),Wall Boulevard ditutup naik tipis pada perdagangan Selasa (10/6).
Indeks S&P menguat usai didorong oleh lonjakan saham Tesla dan harapan pasar terhadap hasil positif dari negosiasi dagang AS dan China yang bertujuan meredakan ketegangan tarif.
Wall Boulevard berharap kesepakatan dagang yang lebih baik akan tercapai, setelah kesepakatan awal bulan lalu tertutupi oleh tuduhan Washington bahwa Beijing menghambat ekspor mineral tanah jarang yang penting bagi industri dirgantara, semikonduktor, dan pertahanan.
Mengumpulkan ReutersS&P 500 naik 0,55 persen dan berakhir di stage 6.038,81. Sementara itu, Nasdaq naik 0,63 persen menjadi 19.714,99, dan Dow Jones Business Moderate menguat 0,25 persen ke 42.866,87.
Performa saham-saham bernilai tinggi di Wall Boulevard bervariasi. Tesla (TSLA.O) melonjak 5,6 persen, sedangkan Microsoft (MSFT.O) turun 0,4 persen.
Saham Alphabet naik 1,4 persen setelah Reuters melaporkan bahwa OpenAI berencana menambahkan layanan cloud milik Google untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka yang meningkat.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pembicaraan dagang berjalan dengan baik dan berharap akan selesai Selasa (10/6) malam, meskipun bisa saja berlanjut hingga Rabu (11/6).
Pasar saham AS telah menguat dalam beberapa pekan terakhir, bangkit dari penurunan di bulan April yang dipicu oleh kebijakan tarif world besar-besaran dari Presiden AS Donald Trump yang disebut “Liberation Day”.

Dengan ekspektasi bahwa AS akan mencapai kesepakatan dagang yang dapat mengurangi hambatan perdagangan Trump, S&P 500 kini diperdagangkan mendekati rekor tertingginya pada Februari lalu.
“Harapannya adalah mereka akan menyelesaikan ini, dan stage tarif ‘Liberation Day’ tidak akan pernah terjadi. Tidak mungkin valuasi pasar bisa seperti sekarang kalau tarif tinggi itu benar-benar diterapkan,” ujar Scott Ladner, Leader Funding Officer Horizon Investments.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, 10 mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor energi yang melonjak 1,77 persen dan disusul sektor barang konsumsi non-primer yang naik 1,19 persen.
Quantity transaksi di bursa AS terbilang tinggi, dengan 18,5 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan rata-rata 17,9 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.
Investor kini menantikan knowledge inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (11/6), sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Jumlah saham yang naik di indeks S&P 500 mengungguli yang turun dengan rasio 2 banding 1. S&P 500 mencatat 12 stage tertinggi baru dan 2 terendah baru, sementara Nasdaq membukukan 75 tertinggi baru dan 45 terendah baru.