Tony Tony Tale Safari Wukuf, dengan tulus mencuci grasp penuh jemaat


Petugas membantu jemaah haji lanjut usai yang ikut safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan
Petugas membantu jemaah haji lanjut usai yang ikut safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan

Tony Hartanto menceritakan pengalamannya selama menjadi petugas safari wukuf yang melayani jemaah lansia dan disabilitas. Tony, yang berprofesi sebagai dokter, itu harus telaten dan sabar dalam menjalankan tugas tersebut.

Safari wukuf menjadi program yang dijalankan dalam penyelenggaraan haji musim 2025. Sebanyak 120 petugas safari wukuf melayani dan membersamai 477 jemaah lansia, penyandang disabilitas, dan risiko tinggi.

Petugas itu terbagi dalam 10 tim, setiap tim terdiri dari 1 dokter, 1 perawat, dan sisanya gabungan dari petugas lansia dan pembimbing ibadah. Mereka bertugas melayani peserta safari wukuf pada 1 sampai 10 Juni atau sebelum dan sesudah puncak haji.

Tony mengungkapkan, menjadi petugas safari wukuf tidak boleh merasa "baper" atau mudah tersinggung.

“Maklum, jemaah ini memiliki riwayat yang berbeda-beda. Ada yang memiliki penyakit jantung, diabetes, sesak, hingga penyandang disabilitas yang suka berbicara kotor,” kata Tony di Media Heart Haji Daker Makkah.

"Dalam menjalankan tugas, kita harus ekstra sabar dan ikhlas. Dan yang terpenting tidak baperan," tambahnya.

Tony Hartanto, petugas safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan
Tony Hartanto, petugas safari wukuf. Foto: Moh Fajri/kumparan

Tidak baper ini diterapkan Tony dalam menangani salah satu jemaah bernama Sohib. Sohib meninggalkan kesan tersendiri bagi Tony. Sohib merupakan lansia tunanetra berusia sekitar 70 tahun. Ketika berihram, Sohib menuruti semua saran petugas.

"Beliau cenderung diam dan nurut. Ketika disuapi ya mau, disuruh ibadah juga mau," kata Tony.

Namun, begitu tahalul dan selesai berihram, Sohib menunjukkan sikap yang berbeda, yaitu sering melontarkan kata-kata kotor.

Sohib juga sering mengetuk pintu kamar jemaah lainnya. Jemaah tersebut menganggap lodge ini Rumah Sakit dan dibangun olehnya.

Untungnya, dalam menghadapi beberapa pasien, Tony dan petugas lainnya dibekali dengan kesabaran dan keikhlasan.

"Jika dia ditegur, dia marah dan kami telah dipukuli," Tony Tony.

Cuci Kasur Penuh Kotoran

Selain itu, kata Tony, petugas safari wukuf harus mencuci kasur yang penuh dengan kotoran jemaah.

“Jemaah ada yang BAB di kasur, lantas kita cuci dan jemur. Untungnya jemurnya cepat kering," ungkap Tony.

Hal yang berkesan lainnya adalah, Tony sempat melarikan jemaah safari wukuf ke rumah sakit Arab Saudi. Jemaah tersebut sesak dan sempat hilang nadinya. Karena berpengalaman di keadaan darurat, Tony langsung memompa jantung jemaah tersebut.

“Alhamdulillah, nyawa jemaah tersebut bisa terselamatkan dan saat ini masih dirawat di RS Arab Saudi,” terang Tony.

Tony bersyukur bisa membantu jemaah safari wukuf selama 10 hari. Apalagi saat ada jemaah yang merasa pelayanan yang diberikan petugas sangat bermanfaat buat mereka, seperti yang dirasakan jemaah yang dibantu suntik insulin karena menderita diabetes.

"Ibu itu berucap terima kasih karena merasa sudah kita rawat dengan baik. Di situ lah sangat menyentuh hati saya," Tony Tony.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *