Sejarah Senam Lantai dan Pengertiannya
Sejarah dari olahraga ini cukup bermakna yang dimulai dan dikenal terlebih dahulu pada wilayah Eropa sebagai latihan fisik. Tujuan dari gerakan ini adalah melatih kekuatan otot, kelenturan tubuh, koordinasi, keseimbangan, dan ketangkasan.
Pengertian dan Sejarah Senam Lantai
Mengutip dari buku Pendidikan Jasmani, Irwansyah, (2006), senam lantai merupakan olahraga yang mengandalkan aktivitas seluruh anggota badan, baik untuk sendiri maupun beregu. Senam lantai dilakukan dengan kombinasi terpadu.
Senam yang menjadi salah satu bagian dari senam artistik ini memiliki manfaat luas dalam kehidupan sehari-hari, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menghindari cedera saat jatuh, serta melatih disiplin dan kontrol tubuh.
Hal tersebut tidak aneh, soalnya orang Yunani zaman dulu memang suka olahraga seperti gulat, lempar-lemparan, dan lari, semuanya tanpa baju. Hal itu diperuntukan sebagai kesempurnaan tubuh.
Waktu itu senam berkembang buat latihan fisik, tidak hanya untuk badan bugar, tetapi juga buat militer. Masuk abad ke-19, negara-negara Eropa terutama Jerman sama Swedia, mulai membuat senam jadi bagian dari sistem pendidikan jasmani. Gerakan-gerakan dasar senam disusun rapi supaya latihan fisik makin terarah.
Setelah itu, senam lantai masuk ke cabang senam artistik, jadi semakin populer dan akhirnya dipertandingkan secara internasional. Tahun 1881, lahirlah Federation Internationale de Gymnastique (FIG), yang jadi pendiri dan mengatur semua urusan senam di dunia mulai ngatur standar, teknik, sama perlombaan.
Di Olimpiade fashionable, senam udah mulai masuk sejak 1896, dan senam lantai langsung jadi salah satu nomor andalan di senam artistik. Setelah itu, senam lantai menyebar ke berbagai negara, termasuk ke Indonesia.