Tak Cuma Bom Bunuh Diri, ISIS Teror Gereja di Suriah dengan Tembakan

Kementerian Dalam Negeri Suriah mengungkap keterangan lanjutan perihal serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Damaskus, Minggu (22/6). Mereka menyebut serangan itu menewaskan 22 orang.
Serangan menargetkan gereja itu menuai kecaman berbagai negara serta organisasi internasional. Peristiwa itu juga yang pertama menghantam gereja di Suriah semenjak perang saudara pecah di sana pada 2011 lalu.
Adapun kini Suriah berganti kekuasaan dari rezim otoriter Bashar al-Assad ke pemerintahan Islam. Sejak pergantian kekuasaan masalah keamanan dan ancaman ISIS serta kelompok ekstrem menjadi tantangan utama.

Beberapa negara, terutama Barat, mendesak Pemerintahan Suriah melindungi kelompok minoritas termasuk warga Kristen.
Laporan koresponden AFP, Serangan terhadap gereja menghancurkan rumah kayu yang dipenuhi kayu. Ada juga gumpalan darah di lantai gereja.
Kemendagri kemudian menjelaskan serangan yang diduga kuat diluncurkan ISIS dilakukan ketika gereja penuh jemaat yang sedang ibadah Minggu.
“Seorang penyerang bunuh diri yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS memasuki gereja Saint Elias di daerah Dwelaa, melepaskan tembakan lalu meledakkan dirinya dengan sabuk peledak," kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri seperti dikutip dari Afp.

Menambahkan Kemendagri, Kementerian Kesehatan menyebut selain 22 korban jiwa 63 lainnya menderita luka.
Mendagri Suriah Anas Khattab memastikan tim telah dibentuk untuk menginvestigasi serangan. Sementara Kemlu Suriah menyebut serangan ditujukan merusak hidup berdampingan warga Suriah.
“Aksi-aksi teroris ini tidak akan menghentikan upaya negara Suriah dalam mencapai perdamaian sipil,” kata Khattab.