Keluarga Hadir ke Pengadilan Beri Beef up untuk Vadel Badjideh
Keluarga Vadel Badjideh hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/4). Terlihat ayah, ibunda, dan kedua kakak hadir untuk memberikan dukungan terhadap Vadel.
"Jelang sidang berdoa, ya, kita. Beef up buat Vadel juga, berdoa yang terbaik deh," kata kakak Vadel, Bintang Badjideh.
Kata Bintang, semenjak dilimpahkan ke Kejari Jakarta Selatan, keluarga memang belum pernah berkomunikasi dengan Vadel lagi. Namun, mendengar kabar dari pengacara, Vadel dalam kondisi yang sehat dan psychological yang siap untuk menghadapi persidangan.
"Hanya dari kuasa hukum yang ngabarin, mentalnya sudah kuat, ya, kita improve, berdoa paling penting sih," tutur Bintang.
Dalam kesempatan yang sama, Martin mengungkapkan bahwa keluarga juga membawa sejumlah cemilan untuk Vadel. Tak hanya cemilan, mereka juga membawa baju untuk Vadel.
"Bawa cemilan, sekalian buat mempersiapkan bawa baju dan kemeja," ujarnya.
Lebih lanjut, Martin berharap proses sidang berjalan dengan lancar. Sehingga persoalan yang menjerat Vadel bisa segera selesai.
"Ya, harapannya biar cepat selesai semua, biar lancar. Pertama kali dia di sidang ini semoga lancar lah," tandasnya.
Sebelumnya, Nikita Mirzani membuat laporan kepolisian di Polres Jakarta Selatan pada 12 September lalu. Laporan Nikita tersebut teregister dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Nikita melaporkan Vadel Badjideh terkait persetubuhan anak di bawah umur dan aborsi. Putri Nikita, Laura Meizani menjadi korban dalam perkara itu.
Setelah Vadel diperiksa di tahap penyidikan, polisi langsung melakukan gelar perkara. Vadel lantas ditetapkan sebagai tersangka atas hasil gelar perkara tersebut.
Polisi juga sudah melakukan penahanan terhadap Vadel selama 20 hari ke depan. Awalnya Vadel dilaporkan dalam kasus dugaan persetubuhan anak di bawah umur dan aborsi.
Pasal yang diterapkan terhadap Vadel ialah undang-undang perlindungan anak pasal 76 D juncto pasa 81 ayat 1 yaitu tentang persetubuhan anak di bawah umur. Atas perbuatannya itu, Vadel terancam hukuman paling lama 15 tahun penjara.