Makna Lagu The Prophecy dan Liriknya



Makna Lagu The Prophecy. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Kyle
Makna ke The Prophecy ini penting diketahui untuk lebih menghayati lagunya. Di lagu “The Prophecy”, Taylor Swift menyuarakan sebuah luka.

Luka itu ia sampaikan tanpa kemarahan, tanpa drama, hanya dengan suara yang terdengar nyaris menyerah. Ia menyerah pada nasib, bukan menyerah pada cinta itu sendiri.

Makna Lagu The Prophecy Beserta Liriknya

Ini adalah propure vagu. Foto itu hanya ilustrasi. Sumber Foto: Ninlass/Jewah
Lagu ini terasa layaknya seperti DOA yang tidak pernah dijawab. Dari bait ke bait, Swift seakan sedang berbicara pada langit serta bertanya, memohon, dan berharap sesuatu berubah.

Swift tak lagi berdiri sebagai sosok kuat yang memimpin panggung dunia, tapi sebagai perempuan biasa yang mendamba cinta yang utuh. Seperti orang lain dan teman-temannya yang telah menemukan pasangan hidup dan membangun masa depan.

Memilih pasangan memang memerlukan suatu proses yang sangat panjang dan penuh dengan penantian yang sabar. Seseorang harus mengenali dirinya sendiri tersebih dahulu, barulah mulai mengenali orang lain.

Dikutip dari buku Cinta dalam bingkai hukumSuud (2024: 40), seorang pasangan harus jujur, terbuka, dan saling mendengarkan. Perpisahannya dengan Joe Alwyn setelah enam tahun bukan hanya akhir dari hubungan.

Hal tersebut menjadi retaknya harapan yang sudah lama ia bangun diam-diam dan berharap akhirnya ia bisa berhenti mencari. Tapi ketika semuanya runtuh, yang tersisa hanyalah ketakutan yang sulit dilawan.

Setelah semua yang telah ia capai mulai dari kekayaan, popularitas, pengaruh, ia hanya ingin satu hal. Ia menginginkan seseorang yang ingin bersamanya. Bukan karena nama, bukan karena lagu, tapi karena dirinya sebagai manusia biasa.

“The Prophecy” bukan lagu patah hati biasa. Makna lagu The Prophecy ini adalah percakapan batin, pengakuan sunyi dari seseorang yang telah mencoba segalanya, tetapi belum juga bertemu pelabuhan.

Orang tersebut diliputi dengan rasa kesepian dan penantian yang tidak ada ujung. Berikut ini adalah lirik lagu dari The Prophecy yang ditulis ulang dari idntimes.com

Thougt saya menangkap kilat dalam botol

Saya dikutuk seperti Eve digigit

Pad berkeliling saat aku pulang

Saya kira seorang wanita yang lebih rendah akan kehilangan harapan

Wanita yang lebih besar tidak akan memohon

Tapi aku melihat ke langit dan berkata

Hanya seseorang yang menginginkan perusahaan saya

Dengan siapa saya harus berbicara

Tentang jika mereka dapat mengulangi ramalan?

Punyaku bermain seperti orang bodoh

Oh, itu tenggelam (tenggelam, oh)

Racun darah dari luka tangan tusukan

Hanya seseorang yang menginginkan perusahaan saya

Dengan siapa saya harus berbicara

Tentang jika mereka dapat mengulangi ramalan?

Dan saya terdengar seperti bayi

Merasa seperti tetes terakhir dari pena tinta

Seorang wanita yang lebih besar tetap tenang

Tapi aku melolong seperti serigala di bulan

Berkumpul dengan meja 'putaran penyihir' coven

Seorang wanita yang lebih besar memiliki keyakinan

Tetapi bahkan patung hancur jika mereka harus menunggu

Saya sangat takut saya menyegel nasib saya

Saya hanya penebus kertas di nuansa greige

Menghabiskan koin terakhir saya sehingga seseorang akan memberi tahu saya

Hanya seseorang yang menginginkan perusahaan saya

Dengan siapa saya harus berbicara

Tentang jika mereka dapat mengulangi ramalan?

Dengan siapa saya harus berbicara

Pikir saya menangkap kilat dalam botol

Pad berkeliling saat aku pulang

Saya kira seorang wanita yang lebih rendah akan kehilangan harapan

Wanita yang lebih besar tidak akan memohon

Tapi saya melihat ke langit dan berkata (tolong)

Itulah makna lagu The Prophecy menceritakan tentang seseorang yang berharap takdir cintanya berubah. Mungkin lagu ini bukan akhir dari ceritamelainkan pengingat bahwa bahkan orang sebesar Swift pun bisa merasa ditinggalkan oleh takdir. (Gin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *