Duduk Perkara Kurir ShopeeFood Geruduk Rumah Warga di Sleman



Ketua RT 3 Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim, menunjukkan kerusakan CCTV hingga pot di rumah warganya yang digeruduk massa kurir ShopeeFood, Sabtu (5/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Ratusan kurir makan ShopeeFood menggeruduk sebuah rumah di Sleman, Yogyakarta. Perkaranya, salah seorang dari mereka dibentak pelanggan, Talbirdha Tsalasiwi Wartyana, yang makanan kirimannya terlambat.

Rekan-rekan dari kurir itu tak terima, dan menggeruduk rumah si pelanggan yang mengaku bekerja di sektor pelayaran.

Peristiwa ini berlangsung sepanjang malam di Sleman. Sampai, polisi harus menerjunkan personelnya untuk meredakan dan mengurai massa.

Ada apa dengan kursi? Setelah kumparan rangkum.

Diawali Bentakan Kepada Kurir

Peristiwa ini berawal saat kurir ShopeeFood, Arzeto, datang ke kediaman pelanggan mengantar makanan pada Kamis (3/7) malam. Arzeto datang bersama teman wanitanya, Ayuningtyas.

Takbirdha menanyakan, ranking yang harus ia beri kepada si Arzeto atas keterlambatan itu.

“Berapa banyak bintang kamu?” Tanya pelanggan.

“Lima mas,” jawab si kurir.

Kemudian Takbirdha menanyai alasan keterlambatan pesanan. Ayuningtyas, kemudian memberi penjelasan. Setelah terlibat perdebatan, pelanggan kemudian membentak kurir. Ia mengaku orang pelayaran.

Ketua RT 3 Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim, menunjukkan kerusakan CCTV hingga pot di rumah warganya yang digeruduk massa kurir ShopeeFood, Sabtu (5/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

“Saya orang pelayaran, disiplin,” kata pelaku.

Teriakan Takbirdha kemudian disusul dengan aksi dorong. Bahkan kerabat Takbirdha datang mendorong dan menganiaya Ayuningtyas.

Arzetho dan Ayuningtyas lalu melaporkan peristiwa ini ke Polresta Sleman, pada Jumat (4/7) pukul 02.00 WIB.

Berdasar keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan, keterlambatan pengiriman ini dikarenakan si kurir mendapat pesanan ganda.

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Agha Ari Septyan di Polresta Sleman, Sabtu (5/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

“Di situ kejadiannya karena ShopeeFood-nya dapat orderan dari yang terlapor (Takbirdha), tapi terlambat. Terlambat dalam mengantar karena alasan dari Shopee Meals-nya, pengemudi-nya ada pesanan gandaan,” kata Agha ditemui di Polresta Sleman, Sabtu (5/7).

“Terjadi cekcok di rumah terlapor. Akhirnya, dipisahkan sama orang di sekitar rumahnya, keluarga dari terlapor itu sendiri. Yang mengakibatkan pengemudi ojek ini, yaitu pacarnya, karena dia mengantar bersama pacarnya, ada luka cakaran, dan dia merasa dijambak,” tutur Agha.

Soal T yang menyebut dirinya orang pelayaran, Agha mengaku belum cek.

Aksi Solidaritas Kurir Shopeefood

Pada Jumat (4/7) malam, muncul aksi solidaritas sesama kurir ShopeeFood. Mereka mendatangi rumah Takbirdha.

“Pada saat didatangi sama beberapa ojek on-line, ternyata terlapor tidak ada di rumah,” kata Agha.

Agha bilang, Takbirdha yang tahu rumahnya didatangi massa akhirnya memilih mengamankan diri ke Polsek Godean.

“Dari Polsek Godean sendiri langsung membawa yang bersangkutan di Polresta,” jelasnya.

Massa kemudian menyusul ke Polresta Sleman.

“Sampainya di Polresta Sleman, akhirnya dari ShopeeFood-nya sendiri langsung datang ke Polresta Sleman sekitar pukul 02.00 dini hari pagi,” jelasnya.

Saat itu, massa meminta Takbirdha menyampaikan permintaan maaf.

“Setelah (T) beberapa kali minta maaf, akhirnya dari driving force ShopeeFood sendiri kita suruh balik ke rumah masing-masing. Untuk selanjutnya, kita melakukan pemeriksaan terhadap terlapor ini,” katanya.

Massa Kembali ke Rumah Takbirdha

Saat memeriksa Takbirdha, Agha dapat laporan massa tak langsung pulang tapi kembali ke rumah terlapor.

“Di situ kita sudah siapkan anggota (sekitar rumah T), kita halau massa supaya tidak terjadi anarkis, namun yang terjadi karena ketidakpuasan dari driving force Shopee, on-line ShopeeFood tersebut,” katanya.

Saat polisi mencegah aksi anarkis, mobil patroli Polsek Godean justru dirusak massa.

“Mobil kita juga tadi sempat diseret, di jalan digulingkan. Nah, terus kaca-kacanya dipukul semua,” jelasnya.

Atas peristiwa perusakan ini, polisi mengeluarkan Laporan Polisi Tipe A. Oknum kurir ShopeeFood yang merusak diusut.

Penampakan mobil polisi yang dirusak massa driving force ShopeeFood di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Sabtu (5/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

“Sekarang berkaitan dengan kejadian tadi, kita sudah buatkan LP A, untuk pengurusan mobilnya. Nama-nama dan pelaku-pelaku oknum yang merusak mobil tersebut sudah kita kantongi, dalam waktu dekat kita akan melakukan pemanggilan,” kata Agha.

Kondisi terkini, menurut polisi sudah kondusif.

Takbirdha Sampaikan Minta Maaf, Berstatus Saksi

Sementara itu, di media sosial Takbirdha sempat menampakkan diri dan menyampaikan permintaan maaf. Agha membenarkan video itu diambil di Polresta Sleman saat massa kurir menggeruduk ke sini.

“Itu benar. PAS ada di sini,” katanya.

Ini ucapan Takbirdha di videonya:

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Saya Takbirdha Tsalasiwi Wartyana memohon dengan tulus untuk meminta maaf kepada korban dan driving force ojol terutama driving force Shopee atas kejadian Kamis 3 Juli 2025 pukul 21.30. Dengan hal itu saya sangat menyesal dan saya siap menerima konsekuensinya dengan prosedur hukum yang berlaku,” kata Takbirdha.

Agha mengatakan atas kasus penganiayaan ini Takbirdha berstatus sebagai saksi.

Ketua RT 3 Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim, menunjukkan kerusakan CCTV hingga pot di rumah warganya yang digeruduk massa kurir ShopeeFood, Sabtu (5/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

“Korban itu pun setelah laporan, itu kita belum periksa. Karena yang bersangkutan minta waktu dulu karena yang bersangkutan sekarang kan lagi ada di Solo,” kata Agha.

Polisi belum menetapkan Takbirdha sebagai tersangka selain karena belum memeriksa korban, polisi juga masih akan mengecek CCTV.

“Kita masih belum tetapkan tersangka karena kita lihat, benar enggak waktu dia itu, waktu kejadian itu dia sempat mukul atau tidak. Karena di situ kan ada beberapa orang. Makanya kita masih dalami dari CCTV-nya, kita periksa saksi-saksi yang ada,” ujar Agha.

Ketua RT Soal Warganya Digeruduk Kurir ShopeeFood: Pesan Jam 6, Tiba Jam 9.30

Narasi di media sosial menyebutkan Takbirdha marah dan menganiaya pacar kurir ShopeeFood, Ayuningtyas, karena pesanan telat 5 menit. Benarkah keterlambatan itu hanya 5 menit?

Ketua RT 3 Bantulan, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Nur Salim menjelaskan soal keterlambatan itu.

“Sampainya setengah 10 (pukul 21.30 WIB). Iya (berjam-jam telatnya). Bilangnya ordernya jam 6 (pukul 18.00 WIB),” Nur Salim ditemui di kampungnya, Sabtu (5/7).

Artinya, kopi tiba 3,5 jam setelah dipesan.

Saat orderan kopi tiba, Nur Salim menyaksikannya, hanya saja saat itu dia langsung pergi keluar kampung karena ada acara, sehingga dia tak tahu proses cekcok terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *