Atasi Polusi Udara, Vietnam Larang Motor Bahan Bakar Fosil Mulai Juli 2026


Orang-orang mengendarai sepeda motor di depan rumah-rumah tua yang sedang dihancurkan di Hanoi (6/1/2025). Foto: Nhac NGUYEN/AFP
Orang-orang mengendarai sepeda motor di depan rumah-rumah tua yang sedang dihancurkan di Hanoi (6/1/2025). Foto: Nhac NGUYEN/AFP

Vietnam akan melarang penggunaan sepeda motor dan moped berbahan bakar fosil di ibu kota Hanoi mulai Juli 2026. Langkah ini diambil sebagai upaya nasional untuk mengatasi polusi udara.

Dikutip dari ApSelasa (15/7), arahan ini dikeluarkan oleh Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh. Larangan itu berlaku di wilayah dalam dan di sepanjang jalan lingkar utama yang mengelilingi pusat Hanoi. Pemerintah daerah telah ditugaskan untuk menghapus kendaraan roda dua secara bertahap sebelum batas waktu yang ditentukan.

Seperti di wilayah Vietnam lainnya, sepeda motor merupakan moda transportasi utama bagi sebagian besar 8 juta penduduk di Hanoi.

Ada hampir 7 juta sepeda motor dan lebih dari satu juta mobil di Hanoi. Namun dengan meningkatnya pendapatan dan semkain banyak orang yang beralih ke kendaraan pribadi, polusi udara dari kendaraan menjadi perhatian yang besar.

Hanoi juga sering kali diselimuti kabut asap yang tebal, menjadikannya salah satu kota paling tercemar di dunia.

Vietnam juga ingin beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik untuk mengurangi polusi dan mengatasi perubahan iklim.

Kamar Dagang Eropa mengungkapkan produsen kendaraan listrik lokal, VinFast, memimpin peralihan ini dengan memimpin hampir seperlima pangsa pasar. Tetapi, pangsa pasar kendaraan roda dua di Hanoi masih kecil.

Motor yang parkir di trotoar Hanoi, Vietnam. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Motor yang parkir di trotoar Hanoi, Vietnam. Foto: Fitra Andrianto/kumparan

Rencana pemerintah Vietnam ini membuat masyarakat. Salah satu warga, Nguyen Van Hung (62) yang telah mengendarai taksi motor di Hanoi selama 3 dekade, khawatir larangan tersebut akan berdampak pada kelas pekerja.

"Ini akan mempengaruhi orang-orang yang berpengaruh pada sepeda motor untuk mencari nafkah," katanya, menyinggung warga pengemudi motor untuk pengiriman barang, komuter, dan layanan pemesanan kendaraan.

"Bagaimana mungkin orang-orang membuang kendaraan mereka begitu saja?" Katanya lagi.

Warga lainnya, Hoang Duy Dung (32), menyatakan mendukung udara yang lebih bersih. Namun, rencana pemerintah tidak realistis dan terlalu dini.

"Kami membutuhkan transportasi publik yang lebih baik dan dukungan lebih sebelum perubahan besar terjadi," katanya.

Hanoi merupakan pusat aktivitas bisnis termasuk perkantoran, gedung pemerintah, dan pusat komersial.

Fase kedua dari larangan sepeda motor berbahan bakar fosil direncanakan dimulai pada Januari 2028. Larangannya akan diperluas ke berbagai daerah, termasuk membatasi sejumlah mobil berbahan bakar bensin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *