Nelayan Sungsang Trauma Usai Insiden Penembakan di Perairan Banyuasin


Ilustrasi kapal nelayan lokal. Foto: Dok: KKP
Ilustrasi kapal nelayan lokal. Foto: Dok: KKP

Suasana mencekam masih membekas di benak para nelayan Sungsang usai insiden penembakan yang terjadi di Perairan Tanjung Birik, Kabupaten Banyuasin. Di tengah gelombang laut yang tinggi, para nelayan terpaksa berpencar demi menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya berhasil kabur, namun empat nelayan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuasin, Indra Setiawan, menyampaikan peristiwa tersebut menimbulkan trauma mendalam bagi masyarakat nelayan Sungsang. Akibatnya, banyak yang kini enggan melaut seperti biasa.

“Para nelayan menyampaikan bahwa mereka takut turun ke laut. Sampai sekarang masih trauma,” ujar Indra, Selasa (15/7/2025).

Biasanya menjelajah hingga ke laut lepas, para nelayan kini memilih mencari ikan di sekitar muara Sungai Sungsang. Kekhawatiran akan keselamatan diri dan belum adanya kejelasan atas kasus penembakan membuat mereka memilih bertahan di perairan dangkal.

“Sejak kejadian itu, nelayan tak berani pergi jauh. Mereka hanya berani mencari ikan dekat-dekat saja,” imbuh Indra.

Indra menambahkan, fokus utama saat ini adalah menemukan empat nelayan yang belum kembali. Selain itu, seorang nelayan dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit karena terkena tembakan peluru karet.

"Kami sangat berharap kasus ini bisa segera diselesaikan secara adil dan manusiawi. Negara harus hadir melindungi nelayan yang selama ini menjadi tulang punggung penyedia protein laut bagi masyarakat," tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *