Polisi Terima 22 Laporan Kontrakan Fiktif di Bekasi: Pelaku Buron, Rugi Rp 3 M


Bangunan penipuan kontrakan di Kranji, Jakasampurna, Bekasi Barat, telah dibongkar, Selasa (15/7/2025). Foto: kumparan
Bangunan penipuan kontrakan di Kranji, Jakasampurna, Bekasi Barat, telah dibongkar, Selasa (15/7/2025). Foto: kumparan

Polres Metro Bekasi Kota, telah menerima 22 laporan polisi (LP) terkait transaksi kontrakan fiktif, di Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, mengatakan dari laporan yang ia terima hingga saat ini terdapat 30 orang jadi korban pada kasus tersebut.

"Soal kontrakan ini memang sudah kita tangani permasalahannya. Terus untuk korban ini yang terdata di kami ini sudah 30 orang dan ini juga sudah membuat 22 LP," kata Kusumo di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (18/7).

Dari 22 laporan korban, polisi menaksir jumlah overall kerugian mencapai Rp 3 miliar.

"Sudah terdata di kami sekitar Rp 3 miliar," tuturnya.

Suasana kontrakan yang hancur akibat kasus penipuan jual beli kontrakan murah di kawasan Bekasi Barat, Jawa Barat, Selasa (15/7/2025). Foto: Dok. kumparan
Suasana kontrakan yang hancur akibat kasus penipuan jual beli kontrakan murah di kawasan Bekasi Barat, Jawa Barat, Selasa (15/7/2025). Foto: Dok. kumparan

Kusumo menyampaikan, puluhan korban dalam keterangan LP itu melaporkan Karsih dan wanita berinisial Y yang mengaku sebagai perantara.

"Melaporkan dua orang, okay dan y yang memasarkan," ujar dia.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi, di antaranya keluarga Karsih, RT dan RW.

"Kami mendengar kesaksian itu, dan mengatakan ada saudara perempuannya, itu adalah rumah warisan, jadi saudara perempuannya mengatakan kepada saya untuk tidak tahu apa yang dilakukan saudara perempuannya," ucap Kusumo.

Kusumo mengatakan, saat ini Karsih dan Y berstatus buron. Dari penyelidikan sementara, Karsih kabur bersama seorang putrinya.

"Iya masih dalam pencarian, Okay kabur dengan putrinya," ujarnya.

Modus yang dilakukan Karsih adalah menawarkan kontrakan dengan harga murah.

"Jadi ini menjual kontrakan dengan harga di bawah kewajaran," ucap dia.

Awal Mula Kasus

Warga memperlihatkan sosok Karsih di galeri Handphonenya saat berada di Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (15/7/2025). Foto: kumparan
Warga memperlihatkan sosok Karsih di galeri Handphonenya saat berada di Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (15/7/2025). Foto: kumparan

Kasus dugaan penipuan jual beli kontrakan ini muncul setelah seseorang berinisial Y sebagai perantara memasarkan melalui Fb.

Kontrakan itu kemudian ditawarkan dengan harga murah sehingga membuat banyak orang tergiur. Saat korban tertarik, Y mempertemukan korban dengan Karsih yang mengaku sebagai pemilik kontrakan.

Korban dan Karsih melakukan transaksi dan pemberkasan dokumen jual beli kontrakan dengan notaris.

Karsih kemudian menghilang, usai para korban menagih janji penyerahan dokumen dari girik jadi AJB, sejak 30 Juni 2025.

Saat ini empat dari enam unit kontrakan yang mengaku milik Karsih, telah dibongkar. Pembongkaran dilakukan oleh Kakak Karsih.

Alasan pembongkaran dilakukan agar tidak ada warga lainnya yang menjadi korban Karsih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *