Peduli Petani, Kampus di Surabaya Beri Pelatihan Olahan Buah Salak


Peduli Petani, Kampus di Surabaya Beri Pelatihan Olahan Buah Salak

Dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas berkolaborasi dengan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merealisasikan Program Pemberdayaan Masyarakat di Dusun Tukum, Kecamatan Wonosalam, Jombang. Mereka memberi pelatihan bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) “Lestari” Menyusun Rencana Bisnis untuk produk baru berupa Aneka Olahan Salak.

Ketua Tim Pelaksana Program, Dr. Dra. Lindiawati, M.M., mengatakan kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi produk lokal unggulan yang melimpah khususnya buah Salak.

”Saat ini, kami menggandeng Kelompok Tani Hutan Lestari area di sini ada 25 anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) yang ikut program pemberdayaan,” jelas Dosen UHW Perbanas itu, (19/7).

Pihaknya pun telah mengobservasi, buah Salak di daerah Wonosalam terkenal enak, daging buahnya lembut, manis, dan aromanya sangat harum. Namun, di masa panen harga anjlok hingga mencapai Rp 2.500,-/kg.

”Mengingat buah salak mudah busuk maka kami berinisiatif untuk mengajari para petani hutan salak menghasilkan aneka olahan salak berupa keripik salak, minuman salak, dan teh kulit salak, hingga cara pemasarannya secara offline maupun on-line,” paparnya.

Lindiawati merinci, sebelum pelatihan mengolah produk aneka olahan salak dimulai, terlebih dahulu anggota KTH setempat diajari perencanaan bisnis dengan metode Industry Fashion Canvas (BMC) dan Standrad Working Process (SOP) pengolahan aneka olahan salak.

“Para petani ini akan kami beri pendampingan dalam pemanfaatan alat pengolahan buah Salak. Selanjutnya, olahan buah Salak diwujudkan berupa keripik salak, minuman salak, serta teh dari kulit salak. Bahkan, mereka diajak untuk buat packing yang menarik dan trendy,” imbuhnya.

Kegiatan ini merupakan program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun 2025 yang berfokus pada pengembangan potensi lokal.

Dirinya pun berharap, program pemberdayaan masyarakat yang dikerjakan oleh timnya mampu meningkatkan produktivitas petani hingga menambah nilai ekonomi.

”Nantinya, mesin pengolahan yang dihibahkan diharapkan membantu petani dalam proses produksi yang lebih efisien dan higienis. Kami juga selalu mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk lokal hingga pasar nasional,” harapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *