Bakal Bangun Kilang 1 Juta Barel, Bahlil Kirim Tim ke Angola dan AS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengirimkan tim ke Angola, Afrika Tengah, dan Amerika Serikat (AS) dalam rangka membangun pabrik (kilang minyak) dan penyimpanan (penyimpanan) minyak mentah dengan kapasitas 1 juta barel consistent with hari di Indonesia.
Bahlil menuturkan, tim yang terdiri dari unsur SKK Migas, PT Pertamina (Persero), Balai Besar Pengujian Minyak dan Gasoline Bumi (Lemigas), dan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM sudah kembali.
"Tim kita untuk kilang minyakyang kita membangun sekitar 1 juta barel, itu tim kita dari Angola sudah balik, yang dari Amerika, yang di bawa itu timnya dari SKK Migas, kemudian dari Pertamina, dari Lemigas, dari Ditjen Migas," ungkapnya saat acara penyerahan dokumen pra-FS proyek hilirisasi, Selasa (22/7).
Selain kilang, lanjut Bahlil, tim tersebut juga mengkaji proyek penyimpanan minyak mentah dengan kapasitas sama, untuk menjaga ketahanan energi nasional selama 21 hari.
"Itu sudah ada dan kami akan diskusikan nanti, termasuk dalamnya adalah kita akan membangun garage crude untuk ketahanan energi kita selama 21 hari," imbuh Bahlil.
Adapun Bahlil, yang juga merupakan Kepala Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, baru saja menyerahkan dokumen pra-FS 18 proyek hilirisasi untuk dilanjutkan oleh Danantara Indonesia.
Dalam daftar proyek tersebut, terdapat 2 proyek ketahanan energi, yakni proyek kilang minyak (oil refinery) dan penyimpanan minyak (oil garage) masing-masing senilai Rp 160 triliun dan Rp 72 triliun.

Kedua jenis proyek itu akan dibangun di Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.
"Dengan sinergi antara Satgas dan Danantara, maka Insyaallah proyek yang hari ini masih menjadi rencana, Insyaallah akan menjadi realita. dan ini yang ditunggu oleh publik, ini yang ditunggu oleh masyarakat," ujar Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil mengumumkan perubahan rencana pembangunan kilang minyak nasional. Semula, kapasitas kilang yang akan dibangun hanya sekitar 500 ribu barel consistent with hari, namun kini ditingkatkan menjadi 1 juta barel consistent with hari. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas (ratas) yang berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/3).
"Dan tadi kami melakukan rapat untuk membahas implementasi teknis. Di mana salah satu yang kami bahas adalah fokus pada refinery yang tadinya kita akan bangun kurang lebih sekitar 500 ribu barel karena kita impor sekitar 1 juta barel consistent with day," Dia
Pembangunan 1 juta barel itu, kata Bahlil, nantinya akan ditempatkan di beberapa daerah. "Tadi ada terjadi perubahan akan kita bangun nanti 1 juta barel akan kita bangun di beberapa tempat, baik ada di wilayah Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku, Papua, sehingga ini menjadi pemerataan," ujarnya.
Selain meningkatkan kapasitas kilang minyak, pemerintah juga tetap berkomitmen membangun fasilitas penyimpanan (garage) dengan kapasitas serupa. "Kedua kita tetap akan membangun garage kapasitas 1 juta barel consistent with day," kata dia.