Danantara Tegaskan Tak Cuma Kelola Aset, tapi Investasi buat Buka Lapangan Kerja


Pandu Sjahrir. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP
Pandu Sjahrir. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia menegaskan perannya bukan sekadar sebagai pengelola aset negara, melainkan sebagai katalis investasi strategis yang bertujuan menciptakan pertumbuhan inklusif dan lapangan kerja.

Hal ini disampaikan Leader Funding Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, dalam discussion board pembekalan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang digelar Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), (22/7).

“Kami tidak hanya mengelola aset, tapi menginvestasikannya kembali untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah world,” ujar Pandu Sjahrir dalam keterangan resmi, Selasa (22/7).

Pandu menyampaikan diplomasi ekonomi mesti menjadi instrumen utama Indonesia untuk merespons dinamika world, termasuk dalam membuka akses terhadap modal, teknologi, dan mitra strategis luar negeri.

Dalam hal ini, menurutnya, Danantara hadir sebagai mitra kebijakan yang mampu menerjemahkan potensi domestik ke dalam investasi konkret jangka panjang.

“Diplomasi ekonomi merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan untuk merespons dinamika world secara proaktif. Danantara Indonesia hadir sebagai mitra kebijakan yang menjembatani potensi ekonomi Indonesia dengan arus investasi internasional yang konkret, terukur, dan berdampak jangka panjang.”

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan Danantara dibentuk untuk mengelola serta mengonsolidasikan aset strategis negara dengan efisien, khususnya di sektor energi terbarukan, infrastruktur, pangan, kesehatan, ekonomi virtual, dan jasa keuangan.

Dengan potensi aset yang melebihi USD 900 miliar, Danantara bakal bertransformasi menjadi salah satu sovereign funding platform di dunia, dengan komitmen kuat untuk mengintegrasikan mandat finansial, sosial, dan lingkungan secara seimbang.

“Para Duta Besar dan perwakilan RI di luar negeri adalah ‘eyes dan ears’ bagi Danantara Indonesia dalam memperluas kemitraan dan akses terhadap pengetahuan, teknologi dan expertise,” tambah Pandu.

Di samping itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir, yang menyebut kehadiran Danantara menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi diplomasi ekonomi Indonesia ke depan.

“Keberadaan Danantara Indonesia sangatlah selaras dengan tugas pokok dan fungsi Kemlu sebagai penjuru diplomasi ekonomi Indonesia. Untuk itu, sinergi dan dukungan diplomasi terhadap Danantara Indonesia merupakan suatu keniscayaan,” kata Arrmanatha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *