Mahasiswi Surabaya Rancang Busana Modular untuk Gen Z yang Konsumtif Belanja


Mahasiswi Textile and Fashion Design (DFT) Petra Christian University (PCU) Surabaya Erica Christian (kiri). Foto: Masruroh/Basra
Mahasiswi Textile and Style Design (DFT) Petra Christian College (PCU) Surabaya Erica Christian (kiri). Foto: Masruroh/Basra

Generasi Z (Gen Z) memiliki kecenderungan perilaku konsumtif dalam hal busana, didorong oleh tren yang cepat berubah dan pengaruh media sosial. Mereka seringkali membeli pakaian karena ingin terlihat modis dan mengikuti tren, namun terkadang keputusan ini tidak selalu rasional dan dapat menyebabkan pemborosan.

Berangkat dari fenomena tersebut, mahasiswi Textile and Style Design (DFT) Petra Christian College (PCU) Surabaya Erica Christian merancang busana 'Silhouette & Sonata'.

"Overconsumption busana atau konsumsi pakaian berlebihan semakin menjadi sorotan karena dampaknya terhadap lingkungan, sosial, dan gaya hidup," ujar Erica kepada Basra, belum lama ini.

Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan busana Gen Z dalam menghadapi isu tersebut, Erika membuat rancangan busana dengan metode design considering.

Information riset yang diperoleh Erica menunjukkan bahwa konsep modular mampu memenuhi kebutuhan Gen Z, dengan memberi banyak pilihan gaya yang berbeda dalam satu busana.

Mahasiswi Surabaya Rancang Busana Modular untuk Gen Z yang Konsumtif Belanja

Type busana modular adalah pendekatan desain di mana pakaian atau aksesori dibuat dari komponen yang dapat dilepas, dipertukarkan, atau digabungkan.

Selain itu, konsep modular juga merupakan sebuah inovasi unik yang mampu membuka peluang baru di industri style Indonesia.

“Saya membuat koleksi yang mana setiap busananya minimum menghasilkan dua gaya yang berbeda. Tantangannya bagaimana saya bisa membuat sebuah baju yang bisa berubah general, tapi masih terlihat herbal,” terangnya.

Menurut Erica, pembuatan pola busana menjadi yang paling menantang dan membutuhkan waktu lama.

Dua fashion yang ditampilkan Erica dalam satu busana mempunyai desain yang sangat berbeda.

Glance pertama berupa desain klasik dengan bahan katun yang undying. Glance kedua merupakan desain romantic yang menggunakan campuran kain wool dan chiffon untuk memberikan kesan flowy.

“Glance yang pertama itu karena dia sisi klasik, jadi lebih terstruktur, lebih undying. Pemilihan warnanya juga beda, karena untuk look-look yang klasik itu saya menggunakan warna putih sama moody blum,” tuturnya.

Sementara dari segi element, Erica mengaplikasikan pocket dan kancing. Saat kancing busana ini dibuka, akan menghasilkan tampilan busana yang sangat berbeda dari tampilan awalnya.

Untuk pemilihan warna pada koleksinya kali ini, Erica menggunakan warna-warna pastel, seperti buttery yellow, powder crimson. Ada tambahan embroidery beri kesan feminim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *