Meksiko Larang Junk Meals di Sekolah demi Atasi Obesitas dan Diabetes


Ilustrasi Junk Food Foto: JeniFoto/Shutterstock
Ilustrasi Junk Meals Foto: JeniFoto/Shutterstock

Permasalahan terkait pola makan Ini mendapatkan lebih banyak perhatian. Di generation trendy, memberi makan cepat saji serta produk tinggi gula, garam, dan kalori semakin mudah ditemukan dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan, termasuk anak-anak.

Kondisi ini tentu berdampak serius bagi kesehatanterutama karena dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini, termasuk membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan yang bergizi.

Meksiko menjadi salah satu negara yang mulai mengambil langkah tegas untuk menangani permasalahan tersebut. Pemerintah setempat resmi memberlakukan larangan penjualan junk meals di seluruh sekolah. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan angka obesitas dan diabetes yang dipicu oleh konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak.

Ilustrasi makanan sehat sehat. Foto: Fauzan Anga / Group
Ilustrasi makanan sehat sehat. Foto: Fauzan Anga / Crew

Melalui peraturan ini, sekolah-sekolah di Meksiko diwajibkan untuk menghentikan penjualan semua makanan dan minuman yang memiliki label hitam. Label tersebut menjadi penanda bahwa produk mengandung kadar lemak, garam, gula, dan kalori yang tinggi.

Tak hanya melarang junk meals, sekolah juga diharuskan untuk menyediakan pilihan makanan yang lebih bergizi serta menjadikan air putih sebagai minuman utama. Kebijakan ini menunjukkan komitmen serius dari pemerintah dalam menanggulangi penyakit kronis, khususnya yang menyerang anak-anak.

Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Dikutip dari Berita APsepertiga anak-anak di Meksiko saat ini mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Information ini menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan kesehatan generasi muda, sehingga edukasi mengenai pola makan bergizi sejak dini menjadi sangat penting.

Larangan yang dilakukan pemerintah Meksiko tersebut menjadi langkah pemerintah untuk menjadikan sekolah sebagai ruang edukasi sekaligus penerapan gaya hidup sehat. Pemerintah juga berharap para orang tua turut berperan dengan menyiapkan makanan sehat bagi anak-anak mereka di rumah.

Sekolah yang melanggar aturan ini dapat dikenai denda antara USD545 (Rp 9 juta) hingga USD5.450 (Rp 91 juta). Namun, kebijakan ini bukan tanpa tantangan. Pemerintah masih harus menghadapi hambatan berupa jumlah sekolah yang sangat banyak serta keberadaan penjual kaki lima yang masih menjajakan junk meals secara bebas.

Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu setuju dengan aturan ini jika diterapkan di Indonesia?

Reporter Salsha Okta Fairuz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *