Boeing Pamer F-15 EX, Jet Tempur Multiperan dengan Daya Jelajah Tinggi



Ilustrasi pesawat F-15EX milik Boeing. Foto: Boeing

Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat (AS) memamerkan barang dagangannya, di Jakarta. Kali ini, mereka pamer pesawat tempur produksi terbaru mereka Boeing F-15 EX.

Boeing F-15 EX merupakan pesawat tempur multi-peran, artinya, ia bisa menjalankan beragam misi tempur. Pesawat ini adalah varian terbaru dari Boeing F-15, jet yang punya misi utama superioritas udara AS, dan punya pengalaman sejak Perang Dingin hingga Konflik di Timur Tengah.

Dibandingkan dengan pesawat tempur lainnya, F-15 EX dapat membawa muatan amunisi lebih banyak, dengan kapasitas muatan hingga 23 senjata dan berat sebesar 14.500 kilogram. Baik itu amunisi rudal, meriam, roket, dan bom. Boeing F-15 EX juga 1,5 kali lebih cepat daripada pesawat tempur lainnya.

Selain bisa membawa banyak muatan, Boeing F-15 EX juga dilengkapi sistem radar yang canggih seperti Array yang dipindai secara elektronik aktif (AESPA) APG-82(V) 1. Dengan kemampuan mendeteksi goal dan menyerang dalam waktu bersamaan. Termasuk melakukan serangan dari jarak jauh.

Boeing F-15 EX juga telah difasilitasi sistem Perang elektronik (RW), sehingga memiliki kemampuan menyerang ataupun mengendalikan lawan menggunakan gelombang elektromagnetik.

Ilustrasi pesawat F-15EX milik Boeing. Foto: Boeing

Mampu Terbang Selama 20.000 Jam

Selama masa perkembangannya yang membutuhkan waktu hingga 40 tahun, Boeing F-15 EX selalu melakukan perbaikan dan inovasi. Oleh karena itu, pesawat ini diperkirakan memiliki umur operasional yang panjang mencapai 20.000 jam terbang.

“Ini juga pesawat yang terus berkembang, dalam artian selama 40 tahun, kami telah mempelajari hal-hal yang kami sukai dan kami buat lebih baik, serta hal-hal yang tidak kami sukai dan kami perbaiki. Dan karena itu, sekarang diperkirakan umur pesawat bisa mencapai 20.000 jam terbang,“ kata Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Pesawat Tempur Divisi Air Dominance, Boeing Protection, House & Safety Robert Novotny di Kantor Boeing Indonesia, Menara Astra, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).

Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Pesawat Tempur Divisi Air Dominance, Boeing Protection, House & Safety Robert Novotny memberikan penjelaskan kecanggihan Boeing F-15, di Kantor Boeing Indonesia, Menara Astra, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Biaya Operasional yang Rendah

Meskipun memiliki banyak keunggulan, biaya operasional pesawat Boeing F-15 EX cukup terjangkau sekitar 29.000 buck US setiap jamnya atau sekitar Rp 487.809.000. Novotny mengatakan, biaya ini sudah termasuk pemeliharaan pesawat.

“Biaya untuk mengoperasikan pesawat ini sekitar 29.000 dolar AS in line with jam, dan itu sudah termasuk pemeliharaan. Jadi, pesawat ini menjadi sangat, sangat terjangkau,”ucapnya.

“Banyak negara yang membeli pesawat baru yang luar biasa tapi sangat mahal untuk dioperasikan. Dan karena itu mereka tidak menggunakannya [biaya operasional yang mahal]”Tambahnya.

Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (tengah depan) foto bersama usai menjalin kesepakatan untuk merampungkan penjualan 24 pesawat F-15EX kepada Indonesia di Amerika Serikat. Foto: Dok. Boeing

Selain itu, Boeing Indonesia juga menunjukkan komitmennya untuk membantu kemajuan teknologi dalam sektor dirgantara. Saat ini, Boeing Indonesia sudah bekerjasama dengan lebih dari enam perguruan tinggi dalam negeri, salah satunya Institut Teknologi Surabaya (ITS).

President Boeing Asia Tenggara Penny Burtt mengatakan, program ini telah menciptakan banyak lapangan kerja baru, dan mendorong investasi di sektor lokal.

“Dalam hal kemitraan kami secara keseluruhan, kami memiliki kemitraan dengan universitas. Saat ini, kami memiliki lebih dari enam, tetapi khususnya, kami memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan ITS, di mana kami bermitra dengan mereka untuk meningkatkan pendidikan STEM dan kemudian fokus secara khusus pada sektor dirgantara,” tutur Penny di kesempatan yang sama.

“Ini telah membantu kami menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong inovasi, dan menciptakan sektor dirgantara lokal yang sangat berkembang,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *