Konten TikTok: 5 Provinsi Besar Tujuan Utama Warga yang Tinggalkan Jakarta


@kumparan

Jakarta mulai kehilangan magnetnya, yang datang makin dikit, yang pilih pergi justru makin banyak. Information BPS tunjukkan jumlah pendatang ke Jakarta sejak 1995 terus turun, sementara yang pindah keluar justru meningkat. Pada 2010 dan 2015, jumlah migrasi masuk sempat 643 ribu dan 499 ribu orang, tapi lima tahun berselang, migrasi keluar naik lagi jadi 797 ribu orang. Lima tahun kemudian, migrasi masuk makin turun jadi cuma 212 ribu orang. Sementara migrasi keluar pada 2010 dan 2015 tercatat 883 ribu dan 706 ribu orang. Kata Wagub Jakarta Rano Karno, ini karena perantau sekarang punya opsi tinggal di daerah penyangga. Jakarta lebih jadi tempat singgah buat kerja. BPS 2023 mencatat, ada 1,5 juta warga Bodetabek yang tiap hari melaju ke Jakarta buat kerja, sekolah, atau kuliah. Ini nunjukin bahwa banyak perantau kerja di Jakarta, tapi gak semuanya tinggal di sana. Kepala Lembaga Demografi FEB UI bilang, Jakarta sebetulnya gak benar-benar ditinggalkan, cuma perantau geser tempat tinggal ke Bodetabek yang biaya hidupnya lebih murah. #fokus #pendatangjakarta #berita #svl #jakarta #pramonoanung #Dkijakarta #jabodetabek #demografi #perantau #migrasi #ranakarko #info #infoterkin #Berita #BeritaterKini #bicarafaktalewatberita #kumparan

♬ original sound – kumparan – kumparan

@kumparan

Jakarta kini semakin kehilangan daya tariknya bagi para perantau. Information Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pendatang ke Jakarta terus menurun sejak 1995, sementara yang memilih keluar justru meningkat. Pada 2020, Jakarta kehilangan 585.011 jiwa, rekor terbesar dalam sejarah migrasinya. Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi daerah yang paling banyak ditinggalkan, sedangkan Kepulauan Seribu justru mencatat angka migrasi masuk yang positif. Cerita Rois dan Marissa menggambarkan perubahan ini. Rois, perantau asal Jambi, memilih kembali ke kampung halaman karena merasa Jakarta terlalu padat, penuh polusi, dan kurang nyaman. Marissa, warga asli Jakarta, terpaksa pindah ke Yogyakarta karena pekerjaannya. Meski awalnya berat meninggalkan Jakarta, ia akhirnya menikmati gaya hidup “gradual residing” di kota barunya yang lebih tenang dan tidak terburu-buru. Fenomena ini menunjukkan bahwa banyak orang kini lebih memilih tinggal di daerah penyangga atau kota lain demi biaya hidup yang lebih terjangkau dan kualitas hidup yang lebih baik. Secara nasional, provinsi seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat mencatat migrasi neto positif, sementara Jakarta dan Papua justru kehilangan banyak penduduk. Meski UMP Jakarta masih tertinggi, keseimbangan antara pekerjaan, lingkungan, dan kehidupan sosial kini jadi pertimbangan utama bagi banyak perantau. 📸: Dok. kumparan, Pribadi. Observe WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa percentage informasi tanpa ragu. #fokus #pendatangjakarta #berita #videOnews #jakarta #pramonoanung #Dkijakarta #jabodetabek #demografi #perantau #migrasi #ranakarko #info #infoterkin #Berita #BeritaterKini #bicarafaktalewatberita #kumparan

♬ original sound – kumparan – kumparan

@kumparan

Information BPS menunjukkan jumlah pendatang ke Jakarta terus turun. Sementara semakin banyak warga, yang awalnya menetap di Jakarta, memutuskan untuk pergi dan pindah ke daerah lain. Ada sejumlah provinsi yang jadi tujuan utama warga dari Jakarta itu. Mana saja? 📸: Dok. Shutterstock. Observe WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa percentage informasi tanpa ragu. #fokus #pendatangjakarta #berita #itu #jakarta #pramonoanung #Dkijakarta #jabodetabek #demografi #perantau #migrasi #ranakarko #info #infoterkin #Berita #BeritaterKini #bicarafaktalewatberita #kumparan

【Minimal untuk Ketegangan Berita / Berita (1169746) – Hiraroka

Ilustrasi Kota Jakarta zaman dahulu. Foto: EDDY HASBY/ KOMPAS/ AFP
Ilustrasi Kota Jakarta zaman dahulu. Foto: EDDY HASBY/ KOMPAS/ AFP
Warga mengamati gedung bertingkat di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (19/8/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Warga mengamati gedung bertingkat di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (19/8/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *