Megawati Bicara Pimpin Indonesia saat Krisis: Dapat Sampahnya

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan saat dirinya memimpin Indonesia di masa-masa krisis.
Megawati merupakan Presiden ke-5 RI yang menjabat pada 2001–2004. Saat itu, ia yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden, dipilih menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dicopot oleh MPR.
Cerita itu disampaikan Megawati saat hadir dan berpidato dalam acara Trisakti Tourism Award, di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (8/5).
Dalam pidato itu, mulanya Megawati mempertanyakan sikap para pejabat di Indonesia yang saat ini suka bergonta-ganti kebijakan.
"Gawat ini republik ini. Maunya itu opo?. Aturan bolak-balik, gonta-ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco," kata Megawati, Kamis (8/5).
"Mungkin ya satu kali saja, Dreeetttgitu loh. Ganti menteri, ganti presiden. Itu sudah ada yang mau dijalankan itu opo. Jangan bolak-balik ganti aturan," sambungnya.
Megawati pun mengaku sedih dengan kondisi yang terjadi terkait pergantian kebijakan saat pergantian kepemimpinan.
"Saya sedih. Saya kenapa berani ngomong begini? Karena ini kebenaran. Coba saja kamu rasakan. Masa seperti ini," tutur dia.
"Maunya jadi apa? Mau republik apa? Jawab. Saya ingin jawaban. Supaya saya tidak ngomongin lagi," imbuhnya.
Ia pun menekankan bahwa mestinya pemerintah di Indonesia bisa menerapkan kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya meskipun kerap berganti estafet kepemimpinan.
"Karena menurut saya. Sudah saja, bikin satu perjalanan ke depan itu kayak Bali 100 tahun. Keren. Hanya pergantian orang. Tapi, ininya tetap dijalankan," ucap dia.
"Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus karena ganti aturan, mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau sini maju dua langkah. Makanya tahu-tahu lima langkah. Itu kan saya perhatikan," jelasnya.
Megawati pun menyinggung keadaan Indonesia yang tengah krisis saat ia sempat menjabat sebagai Wakil Presiden dan naik menjadi Presiden.
"Saya pernah mimpin, dua tahun Wapres, tiga tahun Presiden. Terus keadaannya krisis. Saya bilang, nasib saya, dapat apa, dapat sampah," pungkasnya.