Hamas Akan Lepas WN AS-Israel Edan Alexander: Bagian Upaya Gencatan Senjata

Hamas akan membebaskan sandera yang merupakan warga negara Amerika Serikat dan juga Israel, Edan Alexander. Hal tersebut disinggung dalam pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat terkait upaya gencatan senjata di Gaza.
"Tentara Israel Edan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS, akan dibebaskan sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AfpSenin (12/5).
Selain gencatan senjata, juga tengah diupayakan pembukaan kembali jalur masuk bantuan ke wilayah Gaza.
Keluarga dari Alexander yang berusia 21 tahun mengatakan mereka telah diberi tahu soal kemungkinan pembebasan dalam beberapa hari mendatang.
Presiden AS Donald Trump memuji kabar tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial. Dia menilainya sebagai isyarat itikad yang baik.
"Semoga ini adalah langkah pertama dari langkah terakhir yang diperlukan untuk mengakhiri konflik brutal ini," kata dia. Dia juga berterima kasih kepada mediator, yakni Qatar dan Mesir.
Dalam pernyataan bersama Mesir dan Qatar, yang bersama AS telah memediasi pembicaraan antara Hamas dan Israel, juga menyambut baik perkembangan itu sebagai isyarat niat baik dan langkah yang menggembirakan untuk kembali ke meja perundingan damai.
Sebelumnya, dua pejabat Hamas mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, dengan Amerika Serikat dan melaporkan adanya kemajuan dalam perundingan itu.
Di sisi lain, di tengah perundingan, serangan Israel ke wilayah Gaza nyatanya terus berlanjut. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 12 orang tewas pada hari Minggu termasuk empat anak kecil.
Seorang pejabat Hamas, berbicara tentang pembicaraan dengan Amerika Serikat: "kemajuan yang dibuat, terutama pada masuknya bantuan ke Jalur Gaza."
Selain itu, ada juga pembicaraan soal potensi pertukaran sandera dengan tahanan Palestina dalam tahanan Israel.