Menlu AS Sebut Suriah Terbuka Untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menyebut rezim pemerintahan baru Suriah mencari perdamaian dengan Israel. Dilansir Afprencana pemerintah Suriah ini muncul usai AS memutuskan untuk mengangkat sanksi kepada Suriah.

Rubio telah bertemu dengan Menlu Suriah di Turki, untuk membahas normalisasi hubungan ini. Ini adalah pembahasan lanjutan, usai pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden period in-between Suriah Ahmed al-Sharaa.

"Suriah yang damai dan stabil adalah perubahan paling dramatis di kawasan dalam waktu yang cukup lama, dan kita akan melakukan apa yang kita bisa untuk membantu mencapai hal tersebut," ucap Rubio kepada wartawan usai pertemuan.

Sementara Israel sendiri mengaku pesimis dengan Sharaa, dan menyinggung bagaimana sejarah permusuhan mereka dengan Suriah dalam waktu yang cukup lama. Terutama saat Suriah masih dipimpin oleh rezim Bashar al-Assad.

Tapi, Rubio memastikan bahwa pemerintahan baru Suriah terbuka dengan normalisasi hubungan dengan Israel. Ini adalah prioritas utama AS.

"Mereka menyatakan ingin hidup damai dengan tetangga mereka, termasuk Israel," kata Rubio. Rubio juga telah berbicara lewat telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Kamis (15/5).

Ia juga menambahkan, rezim baru Suriah kini lebih menatap ke tatanan masyarakat yang pluralistik.

"Masyarakat pluralistik, yang mana semua elemen masyarakat Suriah bisa hidup berdampingan," kata Rubio.

Meski begitu, Suriah juga belum mengindikasikan bahwa mereka akan mengakui negara Israel.

Menlu Suriah pun tak menyinggung hal tersebut, usai pertemuan dengan Rubio.

"Kita bicara element pengangkatan sanksi AS kepada Suriah, memperbaiki hubungan antara Damaskus dan Washington, serta mendiskusikan cara membangun kerja sama strategis," Cater Menlu Suriah, Asad al-Shibani.