Bangunan PAUD di Dekat Sungai Cipaganti Bandung Ambruk Tergerus Arus


Penampakan Paud di area sempadan sungai Cipaganti, RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, ambruk akibat tergerus arus sungai karena hujan deras, Jumat (23/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Penampakan Paud di space sempadan sungai Cipaganti, RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, ambruk akibat tergerus arus sungai karena hujan deras, Jumat (23/5/2025). Foto: Dok. Istimewa

Bangunan Pendidikan Usia Dini (PAUD) di space sempadan sungai Cipaganti, RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, ambruk pada Jumat (23/5). Penyebabnya, debit air sungai yang naik akibat hujan deras sejak siang.

PAUD yang lokasinya bersebelahan dengan Masjid Alhadi tersebut ambruk tak bersisa, sedangkan reruntuhannya jatuh ke sungai. Detik-detik ambruknya bangunan ini pun terekam dan videonya tersebar di media sosial (medsos).

Menurut Djalimin (62), saksi sekaligus pemilik video yang tersebar di medsos, bangunan itu ambruk saat hujan deras mengguyur wilayah tempat tinggalnya. Ketika itu dia sedang berada di masjid.

Djamilin bilang sempat terasa getaran menjelang Paud ambruk, maka dia keluar masjid dan melihat bangunan itu bergerak sebelum ambruk. Ia mengeluarkan ponsel, langsung merekam detik-detik bangunan Paud tersebut ambruk.

"Tanahnya itu sedikit demi sedikit turun sampai akhirnya rubuh. Sekitar pukul 14.30 WIB,pas hujan besar," katanya ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (23/5).

Penampakan Paud di area sempadan sungai Cipaganti, RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, ambruk akibat tergerus arus sungai karena hujan deras, Jumat (23/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Penampakan Paud di space sempadan sungai Cipaganti, RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, ambruk akibat tergerus arus sungai karena hujan deras, Jumat (23/5/2025). Foto: Dok. Istimewa

Sementara itu, Ketua RW 10, Teti Kurnaeti mengatakan bangunan Paud itu sempat dipakai untuk belajar anak sejak tahun 2011. Tapi ia tak lagi dipakai sejak sekitar 6 bulan terakhir akibat insiden yang sama.

"Ini yang kedua kalinya (rubuh), sebelumnya terjadi 6 bulan lalu. Saat itu bagian belakang bangunannya yang rubuh, nah sekarang malah seluruh bangunannya," tuturnya.

Sejak itu, kegiatan belajar siswa Paud, kata Teti dialihkan ke Masjid Alhadi. Sekitar 30 siswa paud Alhadi masih aktif belajar di masjid itu hingga saat ini.

Dia bilang sempat ada keinginan warga merenovasi Paud. Sayangnya harapan itu terkendala urusan dana.

Dia harap, pemerintah dapat membangun Paud kembali di wilayahnya. Sehingga anak-anak sekitar punya akses ke ruang belajar yang layak seperti sebelumnya.

“Sekolah ini sudah mengajar 13 angkatan, ya harapannya sekolah TK ini kembali dibangun untuk anak-anak sekitar," ucap dia.

1 Rumah Setempat juga Terdampak

Sementara itu, Sekretaris Camat Cidadap John Heri mengatakan, ada dua titik longsor di RW 10, Kelurahan Hegarmanah, Cidadap. Selain Paud yang berada di RT 7, longsor akibat terjangan sungai yang deras akibat hujan lebat, juga terjadi di sebuah rumah warga di RT 6.

Bagian lantai rumah tersebut ditaksir mengalami amblas hingga 4 meter. Dia bilang pihak kecamatan telah melakukan evakuasi. Penguhuninya yang hanya seorang juga telah diungsikan ke kediaman saudaranya, karena kondisi masih rawan.

"Kita sudah lakukan evakuasi, pemilik rumah diungsikan, rumahnya juga sudah kita tutup police line. Yang di sini kejadiannya sekitar pukul 16.00 Wib." ucapnya.

Koordinasi telah dilakukan dengan pihak Damkar untuk membantu mengevakuasi barang berharga dalam rumah. Rencananya, kata dia, akan ada perbantuan perbaikan.

Dia pun mengimbau, kepada warga sekitar, terutama yang rumahnya berada di space bantaran, agar waspada terhadap banjir dan gerusan sungai Cipaganti.

"Antisipasinya kita beri peringatan ke warga karena memang bencana sulit ditebak. langkah kita berikan informasi kepada warga untuk selalu waspada akibat banjir," ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *