Ketulusan Sapari adalah ziarah, bukan tidur untuk jemaat


Cari, pinjamkan petugas ziarah di sektor 3 meccase. Foto: Dok. MCH 2025
Cari, pinjamkan petugas ziarah di sektor 3 meccase. Foto: Dok. MCH 2025

Sapari sudah terbiasa mengantarkan jemaah haji Indonesia yang tersesat atau kebingungan selama di Makkah, Arab Saudi.

Tugasnya sebagai perlindungan jemaah Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membuatnya bersentuhan langsung dengan jemaah haji di lapangan.

“Jadi memang prinsip utama kami adalah jemaah itu adalah raja yang harus dilayani sampai dengan dia merasa aman, nyaman untuk bisa melaksanakan ibadah, sehingga bisa mendapatkan haji mabrur,” ujar Sapari yang menjadi Linjam di sektor 3 Makkah, Jumat (23/5).

Sapari tidak mau ada jemaah yang merasa tidak terlayani dengan baik. Tak hanya jemaahnya, barang-barang milik jemaah juga dipastikan harus sampai ke pemiliknya.

“Karena itu kita standby itu bahkan dari pagi sampai dengan pagi ketika mendengar ada persoalan yang belum mendapatkan barang-barangnya dan lain sebagainya,” ujar Sapari.

Sapari mengakui tidak mudah dalam melayani jemaah haji. Ia mencontohkan saat mengantar jemaah kebingungan ke lodge, terkadang jemaah tersebut lupa nama hotelnya. Belum lagi saat sudah tiba di lodge, ternyata lodge yang disebut jemaah yang nyasar itu tidak tepat.

Selain itu, Sapari juga pernah bertemu jemaah kebingungan tetapi tidak mau diantar karena ingin dijemput anaknya. Ia lama membujuk sampai akhirnya jemaah tersebut mau diantar ke lodge tempatnya menginap.

“Suka dukanya, meskipun kami memang nyaris tidak ada tidurnya, satu jam, dua jam, tapi kami senang, kami ikhlas, kami bangga bisa melayani jemaah tersebut,” tutur Sapari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *