Delegasi Colombo Plan Kunjungi Hasil Transformasi Perpustakaan Gunungkidul

Delegasi Colombo Plan Kunjungi Hasil Transformasi Perpustakaan Gunungkidul


Delegasi Colombo Plan Kunjungi Hasil Transformasi Perpustakaan Gunungkidul
Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Perpusnas, Sri Marganingsih.(Dok Perpusnas)

KABUPATEN Gunungkidul baru-baru menerima kunjungan dari delegasi dari 11 negara anggota Colombo Plan. Anggota delegasi tersebut datang untuk mempelajari praktik baik dari kesuksesan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang telah mengubah wajah perpustakaan di Gunungkidul.

“Kunjungan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat kerja sama antarnegara anggota Colombo Plan,” ujar Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat PerpusnasSri Marganingsih.

“Harapannya, program TPBIS dapat menginspirasi negara-negara lain untuk melakukan hal serupa dan menciptakan jaringan kerjasama yang lebih luas.”

Baca juga: Praktik Baik Perpustakaan Gunungkidul dan Magelang Contoh Inklusivitas Dukung Pembangunan Sosial

Sebanyak 18 delegasi dari sebelas negara yaitu Bangladesh, Bhutan, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Filipina, Vietnam, serta empat peserta dari Indonesia berkesempatan mengunjungi desa percontohan implementasi TPBIS di kabupaten terluas di DIY tersebut.

Anggota delegasi melihat langsung berbagai produk hasil pelatihan program TPBIS yang diikuti masyarakat di perpustakaan desa/kelurahan. Hasil kerajinan dari pelatihan yang dipamerkan antara lain batik ciprat, sayuran hasil bercocok tanam, dan berbagai kerajinan tangan.

Delegasi juga mengikuti pelatihan membatik yang dilakukan di Perpustakaan Balai Pintar, Kelurahan Pengkol, Kabupaten Gunungkidul.

Sebelumnya, para delegasi mengikuti kegiatan serupa di Kabupaten Magelang. Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Berbagi Pengetahuan tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) atau Wisdom Sharing Program on Library Transformation In line with Social Inclusion yang merupakan upaya kolektif Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dengan Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, dan Colombo Plan. (H-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *