Mahasiswa FH UGM Kenang Argo, Doa Bersama-Tabur Bunga di Patung Dewi Keadilan

Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM menggelar doa bersama dan tabur bunga di depan Patung Dewi Keadilan FH UGM untuk mengenang Argo Ericko Achfandi, Senin (26/5).
Argo adalah mahasiswa FH UGM angkatan 2024. Pada Sabtu (24/5) dini hari, ia yang sedang mengendarai motor di Jalan Palagan, tertabrak mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM. Akibat kecelakaan itu, Argo mengalami cidera berat di kepala dan tewas di tempat.
Pada Senin (26/5), rekan-rekan Argo menggelar doa bersama secara simbolis di depan patung Dewi Keadilan, yang terletak di depan gedung FH UGM.
Pantauan kumparan para mahasiswa satu in step with satu menaruh bunga di bawah patung. Beberapa tampak menangis tak kuasa menahan sedih ditinggal Argo.
Ahmad Ridha Pallaka (19), teman se-angkatan Argo, mengatakan hari ini dia dan teman-teman lainnya berkumpul untuk mengenang kepergian Argo.

"Hari ini kami mengenang kematian teman kami, Argo. Teman saya, teman seangkatan kami," kata Ridha.
Ridha mengenang Argo sebagai anak yang baik. Tak hanya untuk teman satu fakultas. Seluruh UGM dan Indonesia turut kehilangan Argo.
"Satu UGM, bahkan satu Indonesia," katanya.
Diceritakan Ridha dia sangat terkejut mendengar kabar berpulangnya Argo. Apalagi dia sama-sama berasal dari Jakarta.
"Terkejut. Saya tidak tahu bahwa teman saya adalah korban yang meninggal. Saya sangat terkejut. Saya tidak percaya bahwa teman saya yang pertama kali saya ketemu di fakultas ini. Saya makan gudeg bareng sebagai orang yang dari Jakarta kelaparan, berkumpul, makan gudeg bareng di sini untuk pertama kali (dengan Argo)," terangnya.
Beberapa hari sebelum peristiwa ini terjadi, Ridha sempat mengucapkan ulang tahun ke Argo. Ternyata itu jadi yang terakhir kali.
"Lalu untuk terakhir kalinya saya mengucapkan dia ulang tahun. Saya juga enggak menyangka itu," katanya.

Anastasya Shiva (19), teman seangkatan Argo lainnya, menuturkan juga tak menyangka mendengar peristiwa ini dialami Argo.
"Beberapa jam sebelum Argo pergi, Argo di grup masih terburu -buru, masih mengirim foto. Jadi Kok Kayak adalah bohong, tetapi Tuhan mencintai Argo, jadi Argo diambil terlebih dahulu," Kata Shiva.
Kedua sahabat Argo ini berharap agar kasus ini diusut tuntas. Keduanya ingin Argo mendapatkan keadilan.
Peristiwa Kecelakaan
Kecelakaan bermula dari Argo yang mengendarai motor Honda Vario berpelat nomor B 3373 PCG sedang melaju dari arah selatan ke utara. Ia lalu melambat untuk putar balik di simpang tiga Dusun Sedan.
Bersamaan dengan itu dari arah yang sama, dari belakangnya, melaju Mobil BMW bernomor polisi B 1442 NAC yang dikemudikan Christiano.
Karena jarak yang dekat, pengemudi mobil BMW tidak bisa menghindar dan terjadi kecelakaan.
Vario itu terpental. Sementara BMW oleng dan menabrak mobil Honda CR-V bernomor polisi AB 1623 JR -mobil ini sedang parkir di tepi timur jalan-.
Argo mengalami sejumlah luka di badannya, yang menyebabkan ia meninggal dunia. Dia mengalami luka cedera kepala berat, bibir atas sobek, paha kiri memar, dan lecet tangan kiri. Kasus saat ini masih ditangani oleh Polresta Sleman.