Ini Jenis Asteroid yang Menyebabkan Dinosaurus Punah 66 Juta Tahun yang Lalu
DINOSAURUS adalah kelompok hewan prasejarah yang berada di bumi selama generation Mesozoikum, yakni sekitar 230 juta hingga 66 juta tahun lalu.
Mereka dibagi menjadi dua kelompok utama: Saurischia, yang mencakup theropoda (carnivora seperti Tyrannosaurus rex) dan sauropodomorpha (herbivora besar seperti Brachiosaurus), serta Ornithischia, yang termasuk berbagai herbivora seperti Triceratops dan Stegosaurus.
Dinosaurus mengalami kepunahan massal pada akhir periode Cretaceous sekitar 66 juta tahun yang lalu, akibat dampak Asteroid yang menyebabkan perubahan iklim drastis.
Baca juga: Mengungkap Misteri Asteroid Pemicu Kepunahan Massal 66 Juta Tahun Lalu
Satu kelompok dinosaurus, yaitu burung, bertahan dan berevolusi menjadi spesies burung fashionable yang kita kenal sekarang.
Kepunahan dinosaurus 66 juta tahun silam, yang menandai akhir periode cretaceous dan awal periode paleogene, merupakan salah satu peristiwa kepunahan terbesar yang menjadi sejarah di bumi ini.
Para ilmuwan dalam penelitian terbarunya telah menyatakan temuan mengejutkan mengenai asteroid yang menghantam bumi yang menjadi penyebab kepunahan di seluruh penjuru bumi itu.
Baca juga: Ini Teori Terbaru tentang Penyebab Musnahnya Dinosaurus
Tabrakan asteroid yang terjadi di daerah Chicxulub, Semenanjung Yucatán, Meksiko, diyakini sebagai pemicu utama peristiwa ini, yang menyebabkan kepunahan sekitar 75 persen spesies hewan yang sekarang dianggap sebagai hewan prasejarah.
Asteroid yang menghantam Bumi pada periode tersebut bukanlah batuan antariksa biasa, melainkan sebuah bola lumpur raksasa yang mengandung bahan-bahan langka dari awal tata surya.
Baca juga: Ini Ternyata Penyebab Punahnya Dinosaurus
Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science, para peneliti telah memeriksa komposisi kimiawi dari lapisan tanah liat yang terbentuk setelah tabrakan tersebut.
Dr. Steven Goderis, profesor riset kimia di Vrije Universiteit Brussel, menjelaskan bahwa asteroid pemusnah dinosaurus ternyata adalah sebuah kondrit karbon yaitu jenis asteroid yang kaya akan tanah liat, air, dan senyawa organik dari tata surya.
Para ilmuwan mengumpulkan sampel batuan dari Denmark, Italia, dan Spanyol yang berusia sekitar 66 juta tahun.
Baca juga: Ilmuwan Simulasi Hantaman Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus
Mereka menemukan bahwa unsur rutenium dalam lapisan tanah liat memiliki kesamaan dengan ruthenium yang terdapat pada meteorit jenis kondrit karbon.
Asteroid kondrit karbon dianggap berbeda dengan meteorit lainnya karena ia dianggap lebih ringan dan lebih berpori dari pada jenis meteorit lainnya, hal inilah yang diprediksi akan memberikan dampak ebih besar daripada tabrakan meteorit lainnya.
Tabrakan asteroid kondrit karbon ini juga dianggap akan memberikan dampak jangka panjang seperti pemanasan international sehingga perubahan iklim yang tidak menentu.
Maka dari itu, berpengetahuan lebih mengenai asteroid seperti kondrit karbon sangat penting untuk melindungi bumi, dengan memahami bagaimana asteroid berinteraksi dengan bumi, kita dapat lebih baik mempersiapkan diri menghadapi ancaman seperti apa yang akan datang di masa depan. (Z-12)