Menag Usai Rapat dengan Timwas Haji DPR: Banyak Persoalan Terurai Cepat
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah selesai rapat dengan Timwas haji DPR di Makkah, Senin (2/6). Ia mengungkapkan segala saran dari Timwas sudah diterima dan akan dilaksanakan untuk perbaikan pelayanan.
“Kementerian Agama dan seluruh timnya sudah bekerja secara optimum. Banyak sekali persoalan yang awalnya muncul, kemudian terurai secara cepat,” kata Nasaruddin di Makkah.
Nasaruddin tidak membeberkan element masalah apa yang dimaksudnya. Namun, beberapa persoalan yang sempat terjadi di antaranya pendistribusian kartu nusuk hingga jemaah haji yang terpisah resort dengan pasangan karena berbeda syarikah.
Nasaruddin yakin pelaksanaan ibadah haji akan berjalan baik sesuai yang direncanakan. Ia menginginkan semua jemaah haji bisa beribadah secara maksimal.
“Apa yang telah kami lakukan, kami menganggap yang terbaik. Semoga kami semua pulang dengan senyum dan menjadi ziarah,” kata Nasaruddin.
Timwas DPR Soroti Pelayanan Haji RI Grade D
Dalam rapat bersama Kementerian Agama dan PPIH Arab Saudi, salah satu yang disoroti Timwas DPR adalah pelayanan secara umum terhadap jemaah haji yang dinilai masih perlu peningkatan.
Anggota Timwas Haji sekaligus Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menilai pelayanan terhadap jemaah haji reguler seharusnya mendekati atau setara dengan jemaah haji khusus. Namun, saat ini belum terlihat kualitas yang diharapkan.
“Ada satu hal memang yang cukup membuat kita miris. Ternyata fasilitas haji itu dibagi dalam grade A, B, C, dan D. Dan yang cukup membuat kami agak terpukul, disampaikan bahwa jemaah haji Indonesia adalah yang paling murah dan masuk dalam grade D,” kata Adies dalam rapat bersama Timwas Haji dengan Menteri Agama di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6).
Timwas haji DPR telah menemui syarikah yang memberikan pelayanan terhadap jemaah Indonesia. Dari pengakuan syarikah itulah didapatkan fakta terkait kualitas layanan terhadap jemaah haji.
“Kita ini mampu ke grade B. Jemaah reguler itu bisa mendapatkan fasilitas seperti jemaah ONH Plus, seperti mattress settee, settee mattress. Mestinya bisa. Dan mungkin kalau pengelola haji nanti bisa hitung lebih baik, kemungkinan value haji itu masih bisa diturunkan tapi fasilitas tetap ditingkatkan,” tegasnya.
Adies menekankan bahwa hal ini harus menjadi catatan penting bagi evaluasi ke depan, khususnya bagi Badan Penyelenggara Haji (BPH) yang akan menangani penyelenggaraan haji dan umrah. Ia meminta agar peningkatan kualitas layanan menjadi fokus utama, bukan sekadar efisiensi anggaran semata.