Catatan Haedar Nashir Buat Pemerintah & Go back and forth soal Haji Furoda Gagal Berangkat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir angkat bicara soal haji furoda gagal jalan tahun ini.
Haji furoda tidak bisa berangkat karena otoritas Saudi tidak menerbitkan visa.
"Jadi, kan kita tidak bisa juga memaksa pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota, misalkan, atau mempertahankan," kata Haedar ditemui usai Flooring Breaking Pembangunan Gedung TK ABA Semesta di Gamping, Kabupaten Sleman, Selasa (3/6).
Haedar bilang, ke depan perlu dijalin hubungan yang lebih baik antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
"Itu ke depan mungkin perlu dijalin lagi hubungan yang lebih kuat. Antara pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga terkait dengan pemerintah Saudi dalam memberikan visa," jelasnya.
Go back and forth-travel perjalanan haji, menurut Haedar, sejak awal juga harus memberi informasi kepada para calon jemaah furoda soal visa ini.
"Bahwa ada kalanya tidak semua memperoleh visa. Kalau pengertian ini dibangun sejak awal, itu memang bisa terpahami karena untuk visa furoda, itu kan seperti itu, datang di minggu-minggu terakhir, tergantung juga kuota dari pemerintah Saudi," jelasnya.
"Nah, misalkan dari biasa 1.000, tahu-tahunya jadi 500, itu kan akan terjadi perubahan," bebernya.

Diselesaikan tanpa harus
Haedar meminta polemik ini diselesaikan dengan baik san tak gaduh. Jangan sampai ada anggapan pelaksanaan haji Indonesia tak baik.
"Jangan sampai juga menggebyah-uyah (menyamaratakan) bahwa penyelenggaraan haji Indonesia kalang kabut. Karena memang prosesnya seperti itu," bebernya.

Go back and forth Harus Beri Solusi
Sementara journey biro perjalanan haji furoda diminta untuk memberikan solusi kepada calon haji furoda yang gagal jalan.
"Kalau dari jumlah yang ada di setiap journey itu, taruhlah, misalkan, 75 persen memperoleh visa dan 25 persen tidak, nah ini harus ada solusi," pungkasnya.