Apa itu Wukuf di Arafah? Ini Pengertian, Jadwal dan Tata Caranya
Masih banyak umat muslim yang tidak paham akan hal itu. Oleh karena itu, pemahaman mengenai pengertian, jadwal, serta tata cara pelaksanaan wukuf menjadi sangat penting bagi setiap calon jemaah haji agar ibadahnya sempurna di sisi Allah Swt.
Apa itu Wukuf di Arafah? Ini Penjelasannya
Wukuf berasal dari bahasa Arab wajah yang berarti berhenti atau berdiam diri. Dalam konteks ibadah haji, wukuf adalah kegiatan berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.
Wukuf tidak harus dilakukan dalam keadaan suci, sehingga jamaah yang sedang haid, nifas, atau sakit tetap dianggap sah melakukan wukuf asalkan berada di Arafah pada rentang waktu yang telah ditentukan. Adapun tata cara dari wukuf di Arafah, sebagai berikut.
1. Mendengarkan Khutbah Wukuf
Seorang khatib menyampaikan khutbah wukuf di Masjid Namirah atau di tenda masing-masing (melalui pengeras suara atau siaran), berisi nasihat, doa, dan pengingat tentang pentingnya momen ini.
2. Melaksanakan Salat Dzuhur dan Ashar secara Jamak dan Qashar
Salat Dzuhur dan Ashar dilakukan secara jamak presentasi (digabung di waktu Dzuhur) dan Qashar (Disingkat menjadi 2 rak'ahs masing -masing), dengan satu panggilan dan dua iqamah.
3. Diam dan Berdoa di Arafat
Inilah inti dari wukuf. Jemaah berdiam di Arafah dari waktu Dzuhur hingga Maghrib.
4. Tidak meninggalkan Arafat sebelum Maghrib
Jemaah dilarang meninggalkan Arafah sebelum matahari terbenam. Waktu wukuf berakhir setelah Maghrib. Setelah matahari terbenam, jamaah bergerak menuju Muzdalifah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji