Gelar Lila Cita Sukaning Manah, SAKA Museum Luncurkan Empat Koleksi Pameran Baru

Saka Museum Bali baru saja meluncurkan empat pameran baru. Peresmian ke empat pameran tersebut dirayakan lewat gelaran Lila Cita Sukaning Manah.
Lila Cita Sukaning Manah dalam bahasa Indonesia berarti, Niat Tulus Hati Gembira. Hal ini sejalan dengan apa yang disuguhkan oleh SAKA Museum.
Fundamental of Saka Museum sekaligus Proprietor AYANA, Rudy Suliawan, menjelaskan keempat pameran yang menambah koleksi di SAKA Museum. Pertama ada Panca Maha Bhuta yang menampilkan barang seni Bali.

Kedua, Prosesi Kesanga yang digambarkan lewat aid di salah satu tembok. Ada pula Dome yang memperlihatkan Suasana nyepi Selama 24 jam.
Terakhir ada Subak Interaktif, di mana para tamu dapat melakukan aktivitas tradisi Bali menggunakan teknologi video interaktif terkini.
Secara keseluruhan, SAKA Museum sengaja mengangkat Nyepi sebagai tema utama. Rudy menjelaskan alasan dibalik pengambilan tema tersebut.

"Ini dimulai sekitar 10 tahun yang lalu, saya selalu mengagumi tradisi Nyepi di Bali dan berpikir untuk menarik, untuk menunjukkan kepada wisatawan tentang budaya Nyepi," ujar Rudy, dalam pidatonya di Saka Museum, belum lama ini.
Rudy menjelaskan banyak wisatawan yang tak tertarik datang ke Bali selama Nyepi. Padahal, Nyepi merupakan salah satu momen terbaik untuk mengunjungi Bali.
"Di mana kita dapat melihat bintang-bintang yang indah dan menikmati parade ogoh-ogoh," tuturnya.

Bukan hanya soal tradisi, Nyepi juga memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Pengalaman ini yang juga dapat dirasakan wisatawan saat mengunjungi Bali ketika Nyepi.
"Inilah mengapa AYANA melalui museum SAKA menunjukkan kepada dunia tentang pengalaman nyepi yang spesial ini," ungkap Rudy.
"Satu hari tidak melakukan apa-apa, kecuali berdoa, bermeditasi, bersantai, dan menghabiskan waktu bersama keluarga," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengucapkan rasa terima kasih kepada AYANA atas peluncuran empat pameran tersebut.
Ia mengapresiasi AYANA yang telah berhasil menampilkan tradisi Bali, khususnya Nyepi dalam koleksinya di SAKA Museum.
"Artinya apa? Ini sudah pasti akan meningkatkan kunjungan wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara," tutur Nyoman.
Nyoman juga mengungkapkan rasa terima kasih, karena Saka Museum mengangkat Nyepi sebagai tema utama.
"Perayaan Nyepi, dari Tawur Kesanga sampai ke Nyepi, ini sudah diwujudnyatakan di sini. Terima kasih kepada AYANA," tukasnya.