Pj Gubernur Adhy Targetkan Akhir Tahun 2024 Kemiskinan Ekstrem Jatim Capai 0 Persen

Pj Gubernur Adhy Targetkan Akhir Tahun 2024 Kemiskinan Ekstrem Jatim Capai 0 Persen


Pj Gubernur Adhy Targetkan Akhir Tahun 2024 Kemiskinan Ekstrem Jatim Capai 0 Persen
Kemiskinan ekstrem Jatim(MI/HO)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mampu menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,74% poin dalam kurun waktu 2020-2024.

Berdasarkan Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) according to Maret 2024 tercatat, pada 2020 kemiskinan ekstrem Jatim mencapai 4,40% atau 1.812.210 jiwa penduduk.

Sementara according to Maret 2024, kemiskinan ekstrem Jawa Timur berada di angka 0,66% atau 268.645 jiwa penduduk.

Baca juga: Kabar Duka, Adik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Meninggal Dunia

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan angka ini merupakan capaian membanggakan karena Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem lebih baik dari penurunan nasional.

Penurunan kemiskinan ekstrem nasional dalam kurun waktu yang sama yaitu 2020-2024 sebanyak 3,07% poin, sehingga pada 2024 kemiskinan ekstrem nasional mencapai 0,83% dari sebelumnya 3,90% pada 2020.

“Alhamdulillah angka kemiskinan ekstrem di Jatim turun signifikan. Ini merupakan hasil akumulasi dan konsistensi kebijakan program penanganan kemiskinan yang terintegrasi dengan baik selama 5 tahun ke belakang, yakni di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah Indah Parawansa dan Pak Emil Elistianto Dardak,” katanya di Surabaya, Jumat (23/8).

Baca juga: Awal Ramadan, Daging Kambing di Pantura 120 Ribu per Kg

“Kami optimistis dengan terus melanjutkan program-program yang sudah berjalan selama 5 tahun ini, serta dengan kolaborasi bersama semua pihak kita bisa menurunkan angka kemiskinan ekstrem lebih signifikan lagi ke depannya,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, angka kemiskinan ekstrem ini merupakan yang tertinggi ketiga di Pulau Jawa. Sebelumnya, ada DKI Jakarta di angka 0,35% poin dan Banten 0,62% poin.

Atas capaian ini, Pj Gubernur Adhy berterima kasih dan mengapresiasi semua elemen yang ikut terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Sebab, dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menyukseskan berbagai program yang telah disusun sebelumnya.

Baca juga: Bupati Malang Larang Kerabat Korban Bencana Mudik

“Angka kemiskinan ekstrem yang turun signifikan ini menunjukkan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jatim dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. Baik melalui kebijakan makro ekonomi maupun dengan intervensi program,” katanya.

“Beberapa upaya yang telah kami lakukan, diantaranya mulai dari pemberian insentif fiskal, pengadaan pasar murah yang rutin, sampai penyediaan air bersih di desa-desa yang membutuhkan. Maka ini tidak cukup dikerjakan hanya di degree Pemerintah Provinsi saja, tapi juga sampai ke degree terbawah,” imbuhnya.

Pj Gubernur Adhy menjelaskan, capaian penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jatim ini diupayakan melalui program penanggulangan kemiskinan Jatim Satya yakni Jatim Sejahtera dan Mulia. Terdapat tiga strategi yang ada di dalamnya.

Baca juga: Polda Jatim Bagi Tujuh Rayon Penyekatan

Pertama, memenuhi kebutuhan dasar dan mengurangi beban pengeluaran berupa PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASDP), Pembiayaan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin (Biakesmaskin) Pendidikan Free of charge Berkualitas (KANTISTAS) melalui Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP).

“Realisasi pemanfaatan PKH pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jatim sudah mencapai 98,51% periode Maret-April 2024,” ungkapnya.

Kedua, meningkatkan pendapatan berupa Program Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa),  Program Pemberdayaan Ekonomi Kolaboratif, Inklusif, Berkelanjutan, Mandiri dan Sejahtera (Peti Koin Bermantra).

Kemudian Program Kredit Sejahtera (Prokesra), bantuan permodalan untuk bumdesa, bantuan usaha untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan bantuan usaha untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).

“Penyaluran kredit UMKM pada triwulan I 2024 mencapai Rp217,79 triliun atau tumbuh 7,39% secara yr on yr. Kinerja penyaluran kredit UMKM skala mikro tercatat tumbuh 10,82% dan kinerja penyaluran kredit UMKM skala kecil tumbuh 4,90% secara yr on yr,” tuturnya.

Ketiga, mengurangi wilayah kantong-kantong kemiskinan berupa rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bekerja sama dengan Dinas PU Bina Marga, Kodam V/Brawijaya dan Lantamal V, kemudian jambanisasi serta program elektrifikasi.

Meski begitu, Pj Gubernur Adhy menekankan capaian ini akan menjadi penyemangat untuk mewujudkan komitmen bersama. Pasalnya ditegaskan, pihaknya konsen untuk mencapai goal 0 kemiskinan ekstrem di Jatim hingga akhir 2024.

“PR kita masih banyak. Kami tidak akan berhenti sampai kemiskinan ekstrem di Jawa Timur angkanya nol. Semua orang harus sejahtera karena ini cita-cita bangsa yang sudah tercantum di UU 1945,” pungkasnya. (RO/Z-1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *