Menhan Israel Desak Netanyau Sepakati Gencatan Senjata
MENTERI Pertahanan Israel Yoav Gallant mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui proposal yang diajukan Mesir untuk pertukaran sandera dan gencatan senjata Dari Gaza.
Lembaga penyiaran publik KAN melaporkan, Gallant pada Minggu (25/8) mengatakan dalam pertemuan Kabinet bahwa kesepakatan dengan kelompok Palestina Hamas akan menguntungkan. Oleh karenanya itu harus disetujui sebagai kesempatan untuk membawa kembali sandera yang ditahan di Gaza.
Menurut media tersebut, Gallant secara pribadi mendesak Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan tersebut. Dalam pertemuan itu, Gallant mengatakan, Israel harus membawa kembali para sandera.
Baca juga: Netanyahu Tarik Pasukan Israel Mundur dari Koridor Philadelphi
“Saya tidak membicarakan hal ini secara terbuka untuk menghindari peningkatan biaya kesepakatan, namun hal itu harus disetujui,” katanya dilansir Anadolu, Senin (26/8).
Pernyataan Gallant didukung oleh anggota Kabinet lainnya, meski Netanyahu menyatakan keberatannya, tanpa klarifikasi lebih lanjut. Sebelumnya pada hari itu, Gallant mengatakan rencana serangan darat terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan akan segera terjadi.
“Kami mengamati tanda-tanda mengkhawatirkan bahwa Hamas tidak berniat mencapai kesepakatan dengan kami. Ini berarti operasi di Rafah sudah dekat,” kata Gallant kepada pasukan militer di Koridor Netzarim di Gaza tengah.
Baca juga: Inilah syarat-syarat Gencatan Senjata Hamas dan Jihad Islam dengan Israel
Meski mendapat tentangan internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk menyerang Rafah, rumah bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina, tujuan Netanyahu adalah untuk mengalahkan apa yang disebutnya batalion Hamas yang tersisa.
Rafah adalah wilayah terakhir yang tersisa di Jalur Gaza di mana Israel belum secara resmi mengumumkan masuknya pasukannya untuk melanjutkan serangan gencar terhadap warga Palestina.
Hamas, yang diyakini menyandera lebih dari 130 orang Israel, mengadakan pembicaraan di Mesir pada Sabtu untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel. (I-2)