Awas Jangan Pencet Jerawat, Ini Dampaknya

Awas Jangan Pencet Jerawat, Ini Dampaknya


Awas Jangan Pencet Jerawat, Ini Dampaknya
Kebiasaan memencet jerawat membawa dampak buruk bagi kulit. Ini dampak yang terjadi bila dilakukan. (freepik)

BANYAK orang yang kesal bila wajahnya berjerawat. Sebenarnya apa itu jerawat….

Jerawat terbentuk karena sel kulit mati yang menumpuk di sekitar folikel rambut. Sel-sel ini bercampur dengan sebum, zat berminyak yang melembabkan dan melindungi kulit, dan menyebabkan terbentuknya jerawat.

Menurut Cleveland Medical institution, jerawat adalah kondisi penyakit yang biasanya memiliki gejala dengan adanya bopeng.

Baca juga: Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel

Dr. Olga Bunimovich, seorang dokter kulit di College of Pittsburgh Clinical Middle, menjelaskan ada dua jenis utama jerawat: komedo dan inflamasi.

Jerawat komedonal terdiri dari komedo hitam dan komedo putih. Pada komedo hitam, minyak berlebih dan kulit mati terbuka di permukaan kulit, sedangkan komedo putih, keduanya tertutup di bawah permukaan kulit. Dalam beberapa kasus, jerawat ini bisa menarik bakteri yang menyebabkan peradangan, yang dapat berkembang menjadi pustula, kista, atau nodul yang biasanya lebih menyakitkan.

Saat jerawat muncul, bukankah ada dorongan kuat untuk memencetnya? Namun kebiasaan ini bisa berdampak buruk.

Baca juga: Ternyata Stres Sebabkan Masalah Kulit Serius, Bagaimana Mengatasinya?

“Banyak orang suka memencet jerawat mereka,” kata Dr. Howa Yeung, asisten profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Emory. “Namun, jika dilakukan dengan cara yang salah, tindakan ini hanya akan memperburuk peradangan.”

Dampak memencet jerawat pada kulit

Ketika orang memencet jerawat, mereka cenderung menekan kulit di sekitar benjolan untuk mengeluarkan isi benjolan tersebut. Mungkin sebagian isinya akan keluar (nanah).  Menurut Bunimovich tekanan yang diberikan saat memencet jerawat dapat menyebabkan sebagian nanah merembes lebih dalam ke kulit, menyebabkan peradangan yang lebih besar.

“Hal ini juga meningkatkan risiko perubahan pigmen dan/atau jaringan parut,” kata Dr Lindy Fox, profesor dermatologi di College of California, San Francisco.

Baca juga: Ini Masalah Kulit yang Bisa Anda Alami Saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem

Memencet jerawat bukanlah kebiasaan yang baik untuk kulit Anda. Namun, apakah ada cara melakukannya dengan kerusakan yang minimum?

“Jerawat yang menyakitkan sebaiknya ditangani di ruang praktik dokter, di mana jerawat bisa dikeringkan atau disuntik dengan kortikosteroid dalam jumlah kecil untuk membantu mengurangi peradangan,” ujar Dr. Fox.

Bagi mereka yang tidak punya waktu atau akses untuk rutin mengunjungi dokter kulit, ada beberapa langkah mandiri yang bisa dilakukan. Bunimovich menyarankan jika Anda melihat nanah pada jerawat dan nanah tersebut berada di permukaan kulit, Anda dapat menggunakan jarum yang steril untuk membuka bagian atasnya dan mengeluarkan sebagian nanah. Namun, ia memperingatkan untuk menggunakan tekanan yang sangat minim.

Baca juga: Bolehkah Memencet Jerawat?

Jika Anda memiliki jerawat yang dalam dan menyakitkan, American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan untuk menempelkan kain yang bersih, hangat, dan lembab di space jerawat selama 10 hingga 15 menit, tiga kali sehari. “Ini akan membantu jerawat yang berada di dalam untuk bergerak lebih dekat ke permukaan kulit sehingga bisa sembuh”.

Perawatan dengan obat juga bisa efektif. Yeung merekomendasikan gel benzoil peroksida, produk perawatan jerawat yang bisa dibeli tanpa resep, yang menurutnya “sangat baik untuk mengatasi jerawat.” Menurut AAD, produk yang mengandung bahan aktif seperti adapalen, asam salisilat, atau patch jerawat hidrokoloid juga dapat membantu karena “melindungi kulit dan mempercepat penyembuhan.”

Cara mencegah timbul jerawat

Salah satu cara berhenti memencet jerawat adalah dengan mencegah terbentuknya jerawat sejak awal. Bunimovich mengatakan nutrition dengan mengurangi asupan gula dan produk susu dapat mencegah timbulnya jerawat.

Riasan yang tebal juga dapat menyumbat pori-pori dan berkontribusi pada pembentukan jerawat.

Melakukan eksfoliasi wajah berlebihan juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Eksfoliasi dilakukan untuk menghilangkan sebum, apabila dilakukan secara berlebihan maka sebum yang hilang akan semakin banyak, sehingga kulit akan memproduksi sebum lebih banyak lagi yang akan menimbulkan jerawat.

Jika seseorang sedang berjuang melawan jerawat, para ahli merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit bersertifikat. “Kami memiliki begitu banyak perawatan yang baik untuk jerawat,” kata Yeung. (The Mother or father/Z-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *