Selain Kejar Target Investasi, Pemerintah Juga Harus Lindungi Industri

Selain Kejar Goal Investasi, Pemerintah Juga Harus Lindungi Industri


Selain Kejar Target Investasi, Pemerintah Juga Harus Lindungi Industri
Pekerja menyelesaikan pembuatan konstruksi.(Antara)

KEPALA Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi The Institute for Building of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengejar goal realisasi investasi.

Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi yang masuk ke Indonesia di semester I 2024 mencapai Rp829,9 triliun atau mencapai 50,3% dari goal yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.650 triliun di 2024.

Meski demikian, situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Sebab, industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik yang menyebabkan PHK dan lainnya.

Baca juga: Tak Hanya Kejar Target Investasi, Pemerintah Juga Harus Lindungi Industri

“Kenapa industri dalam negeri banyak yang layu, jadi salah satu faktornya yaitu banyak industri yang ada sulit mendapatkan investasi baru contohnya industri tekstil yang mana masih belum ada perhatian pemerintah terhadap industri, bagaimana proteksi terhadap industri ini masih kurang,” ujarnya kepada Media Indonesia, Senin (29/7).

Proteksi terhadap industri dalam negeri bisa dilakukan dengan membatasi banjirnya barang-barang impor. Saat ini industri Indonesia sulit bersaing karena banyaknya barang impor di pasar Tanah Air dengan harga yang tidak seimbang.

Menurutnya, dengan memberi proteksi goal investasi pun bisa meningkat. Mengingat, industri dalam negeri mampu menarik investasi asing bila mendapatkan tempat di pasar Indonesia.

“Kalau saja industri ini kita offer protection to saya rasa investasi akan lebih besar dari apa yang disampaikan oleh Menteri Bahlil,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andry mengatakan bahwa upaya meningkat goal investasi harus dilakukan semua kementerian/lembaga. Sejauh ini, kata dia, belum ada kolaborasi yang maksimal dari semua Ok/L untuk menarik investasi asing. Untuk itu ke depan, Kementerian Investasi perlu bekerja sama dengan Ok/L lain untuk meningkatkan investasi tersebut.(N-2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *