Mahasiswa dan Santri Tasikmalaya Tuntut Komandan Brimob dan Kapolres Mundur
RATUSAN mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan Discussion board Ajengan TasikmalayaJawa Barat, berunjuk rasa di depan kantor Polres Tasikmalaya Kota. Massa memblokade Jalan Letnan Harun, di Kecamatan Bungursari, Kota Tasimalaya.
Aksi damai itu menuntut Komandan Batalyon D Pelopor Brimob Komisaris IY dicopot.
Massa mahasiswa berasal dari Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tasikmalaya, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Mereka bergabung dengan Discussion board Ajengan Tasikmalaya, Galunggung Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: Aksi Mahasiswa di Tasikmalaya Rusak Ruang Rapat Paripurna
Aksi berlangsung ricuh dan saling pukul antara pendemo dengan anggota Polres Tasikmalaya Kota dan anggota Brimob.
Massa melempari anggota Polres Tasikmalaya Kota, Brimob dan TNI dengan air mineral. Mereka juga membakar ban bekas. Sejumlah mahasiswa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menderita luka.
Aksi itu memprotes tindakan Komisaris IY yang merusak peralatan saat unjuk rasa sebelumnya. Dia juga terlihat mendorong seorang mahasiswi dari HMI. Tindakan itu terekam video dan disebarluaskan lewat media sosial.
Baca juga: BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kekurangan Armada Tangki Air Bersih, Distribusi Bantuan Terhambat
Ketua Discussion board Ajengan Tasikmalaya, Ustaz Ruslan Abdul Gani mengatakan aksi ini hanya menuntut Komisaris IY dicopot dari jabatannya. Pasalnya, tindakan yang dia lakukan sangat merugikan kebebasan menyatakan pendapat.
“Perusakan amplifier dan mendorong seorang perempuan dari HMI hingga jatuh ini tidak lagi diterima masyarakat. Kami tidak mau melihat Iyus bertindak lagi dan jangan sampai santri di Priangan Timur turun ke jalan. Ulama dan ajengan di Tasikmalaya menyayangkan atas perusakan dan mendorong perempuan. Kami meminta agar Iyus dipecat dari kesatuannya,” katanya.
Sementara itu, Komisaris Iyus Ali Yusup menyatakan meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan saat melakukan pengamanan pelantikan anggota dewan. Dia pasrah dan menyerahkan keputusan kepada pimpinan.
Baca juga: Pelantikan DPRD Tasikmalaya Diwarnai Kericuhan Aksi Demo Mahasiswa
“Kami secara pribadi meminta dan memohon maaf,” tandasnya.
Kapolres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Joko Sulistiono juga meminta maaf atas pengamanan terkait aksi mahasiswa yang terjadi saat pelantikan anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Tindakan itu dinilai berlebihan.
“Kami minta maaf. Soal pencopotan jabatan, saya serahkan pada pimpinan,” jelasnya.