Keracunan Air? Ini Fakta Menariknya

Keracunan Air Ini Fakta Menariknya


Keracunan Air? Ini Fakta Menariknya
Ilustrasi konsumsi air minum(Freepik)

APAKAH keracunan air benar-benar ada? Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD mengatakan pada prinsipnya semua hal baik yang dikonsumsi berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan, akan menjadi tidak baik.

“Jadi keracunan air itu ada ya,” ungkapnya melalui Instagram pribadinya @drningz.

“Pada orang dewasa, komposisi 60% dari tubuh kita ini sebenarnya terdiri dari cairan atau air. Jadi tubuh kita punya mekanisme yang sangat ajaib untuk mengatur keseimbangan air atau cairan. Tiga organ yang paling berperan dalam mengatur keseimbangan air dalam tubuh itu adalah otakBahasa Indonesia: jantungDan ginjal,” ungkapnya.

Baca juga: Temuan Baru Lawan Peradangan Kronis Penderita Ginjal, Jantung, Kanker

Ningz mengatakan, organ otak, jantung, dan ginjal saling “berkomunikasi” saat terjadi kekurangan atau kelebihan air. Ketika ketiga organ ini berfungsi dengan baik maka berapapun cairan yang masuk ke dalam tubuh kita tidak akan menyebabkan kelebihan.

“Nah, sebetulnya dari konsep sederhana itu, bisa terjadi keracunan air kalau salah satu atau dua atau ketiga organ tadi itu mengalami gangguan,” tuturnya.

Gangguan di otak tidak hanya gangguan anatomis, stroke, trauma atau tumor, tetapi juga termasuk gangguan psikis atau psychological.

Baca juga: 514 Daerah Diharap Bisa Beri Layanan Dasar Penyakit Stroke, Jantung, Kanker, dan Ginjal

“Keracunan air yang paling mudah ya tentunya kebanyakan (air) ya, ini terjadi misalnya pada orang dengan gagal jantung, gagal ginjal. Makanya kita sering melihat orang-orang dengan gangguan kedua organ itu, bengkak gitu ya. Kalau bengkak itu berarti ada kelebihan air di dalam tubuh, gampangnya seperti itu,” papar Ningz.

Selain itu, Ningz memaparkan bahwa keracunan air juga bisa menyebabkan hiponatremi. Darah terdiri dari air atau plasma, nah di dalamnya paling banyak terkandung jenis elektrolit natrium. Sementara natrium berperan penting dalam menentukan kekentalan cairan di dalam plasma darah.

“Pada kondisi keracunan air, jumlah air itu jauh lebih banyak, maka natrium ini akan terdilusi atau jadi encer yang menyebabkan kondisi hiponatremi namanya, karena airnya lebih banyak,” ucap Ningz.

Kondisi hiponatremi sangat berbahaya karena menyebabkan air yang berlebihan di pembuluh darah akan masuk ke dalam sel. Sehingga membuat beberapa bagian tubuh bisa membengkak.

“Kalau bengkaknya di tangan, kaki, atau di tempat yang memang lebar, selnya bisa mengembang dengan bebas. Tapi kalau yang bengkak itu sel yang ada di otak, ini agak sulit karena otak kan dibungkus tempurung yang keras. Jadi kalau suatu saat mau ngembang lagi udah nggak bisa karena ada tempurungnya. Ini yang sangat berbahaya karena akan menyebabkan tekanan di dalam otak meningkat drastis,” pungkasnya.(M-3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *