Trendy Maskulin dari Keseharian Serbaburu-buru
AKTOR senior Lukman Sardi tampak Dingin berjalan di panggung peragaan busana. Kesan sedikit urakan dimunculkan lewat kemeja putih terlalu besar yang tidak dikancing dan celana hitam longgar dengan jahitan putih yang seolah belum selesai, lengkap dengan untaian benang yang keluar memanjang dari beberapa titik.
Masih dalam peragaan yang sama pada acara Plaza Indonesia Males’s Model Week (PIMFW) 2024 yang berlangsung Sabtu (7/8) itu, penyanyi dan aktor Ariyo Wahab menampilkan gaya kasual elegan yang serupa. Setelan berwarna hijau pertandingan yang dikenakannya berupa rompi yang menyerupai jaket motor tanpa lengan. Kali ini, kesan sedikit urakan muncul lewat ilusi robekan yang menyilang di bagian depan.
Aryo mengenakan bawahan celana kulot dengan satu kantong besar di bagian kanan. Subject material yang tampak seperti kulit atau lateks membuat set busana itu tetap berkesan elegan.
Baca juga: Membawa Kebaya dan Wastra Indonesia ke Paris
Sementara itu, aktor Ferry Salim mengenakan setelan berwarna putih gading yang terdiri atas celana istana dengan jaket blazer berbentuk kotak dengan aksen kantong berlidah di bagian depan. Aksen ritsleting di bagian lengan menambah kesan jaket motor.
Koleksi busana tersebut merupakan karya dari jenama Tanah Air, Sean Sheila, berjudul Rush. Salah satu pendiri dan Inventive Administrators Sean Sheila, Sheila Agatha Wijaya, menjelaskan bahwa sesuai dengan namanya, Rush terinspirasi dari seni berpakaian dengan cepat, mengapresiasi seni dari ketidakteraturan yang menyertai momen-momen saat sedang terburu-buru dalam keseharian.
“Temanya itu kayak mode yang tidak disengaja. Misalnya saja seperti acara yang mirip-mirip pakaian kita yang ada baju kita kusut, atau menggulungatau kalau kita itu lagi keluar rumah dengan buru-buru. Makanya, kayak ada kesalahan-kesalahan yang kita bikin malah jadi permanen untuk aksen baju kita,” kata Sheila saat dihubungi Media Indonesia by means of telepon, Senin (9/9).
Baca juga: Songket Lintau dan Sulam Suji yang Lebih Wearable
“Inti dari Rush ialah konsep ketidakteraturan yang terkoordinasi yang mana sesuatu yang tampak tidak teratur sebenarnya dirancang dengan teliti untuk mencerminkan keseimbangan antara spontanitas dan presisi,” jelas Sean Loh yang juga Inventive Administrators Sean Sheila, seperti dikutip dari siaran pers.
Koleksi Rush yang terdiri atas 30 set busana itu menghadirkan palet warna dari hitam, abu-abu dengan garis-garis, hijau pertandingandan kemeja pria klasik dalam putih dan garis biru. Soal subject material, Sheila menjelaskan menggunakan denim yang diberi aksen garis dan yang tampak seperti wol serta kain-kain yang herbal, seperti bambu katun.
Lebih lanjut Sheila menjelaskan koleksi Rush itu merupakan koleksi perdana khusus busana pria. Koleksi tersebut juga merupakan kolaborasi lanjutan dengan ritel fesyen multilabel, Pillar, yang mana pada akhir tahun lalu mereka meluncurkan koleksi yang merupakan gabungan busana wanita dan pria.
“Kita memang dari dulu pengin meluncurkan pakaian pria. Tapi kita pengin mencoba pasar-nya dulu. Pada akhir tahun lalu, itu juga bekerja sama dengan Pillar, tapi setengah pakaian priasetengah pakaian wanita. Nah, itu ternyata sambutannya sangat baik dan yang habis duluan itu sebenarnya yang pakaian pria. Jadi, kenapa kita melanjutkan kerja sama ini karena dari situ,” jelas Sheila yang labelnya selama ini berkonsentrasi pada busana wanita bergaya uniseks.
Soal didapuknya sejumlah selebritas lintas usia sebagai fashion, Sheila menjelaskan hal itu sebagai pendobrak stigma. “Jadi itu sebagai keterhubungan bahwa untuk pelanggan kita itu enggak pengin stigma bahwa fesyen itu hanya untuk anak-anak muda,” ungkap Sheila yang labelnya telah tampil dalam Paris Model Week 2022. Untuk melengkapi penampilan koleksinya pada peragaan kali ini, Sean Sheila juga berkolaborasi dengan label sepatu Mario Minardi. (M-1)